Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandemi Covid-19, Kowantara: Omzet Warteg Turun 50 Persen

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebut pendapatan Warteg anjlok hingga 50 persen karena virus corona.

Editor: Sanusi
zoom-in Pandemi Covid-19, Kowantara: Omzet Warteg Turun 50 Persen
WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
MAKAN WARTEG GRATIS - Warga keluar pintu usai menikmati makan siang di Warung Tegal (Warteg) Putra Bahari di kawasan Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat, yang menyediakan layanan makan warteg gratis selama 2 pekan yang digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Rabu (25/3/2020). Sebanyak 100 porsi makanan disediakan bagi mereka yang membutuhkan seperti pekerja harian diantaranya ojol, pedagang keliling, buruh, maupun mereka yang terpaksa dirumahkan akibat adanya seruan untuk tinggal di rumah sehingga tidak punya penghasilan, terkait penyebaran wabah Covid-19. Dengan adanya aksi ini diharapkan ukm semacam warteg yang terancam kolaps juga bisa kembali ngebul, wargapun bisa terbantu makan gratis dengan adanya kegiatan operasi pangan untuk saudara sebangsa ini. Adapun waktu untuk mendapatkan makan gratis dengan menu senilai Rp 15 Ribu/kupon di sini waktunya di batasai hanya pada pukul 14.00 hingga pukul 15.00 saja, Saat ini baru ada 5 warteg yang ikut dalam program layanan ini seperti, Warteg Nurul di Jakarta Pusat, Warteg Bu Ali di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Warteg Ridho di Jakarta Selatan, Warteg Putra Bahari, di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Warteg Putra Bahari di Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat, Menurut rencana ACT dan Kowantara menargetkan 1000 warteg se jabodetabek dalam program ini secara bertahap.WARTA KOTA/Nur Ichsan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 tak hanya berimbas pada pengusaha besar saja.

Para pengusaha kecil seperti warung tegal atau lebih akrab di telinga dengan sebutan Warteg juga ikut merugi.

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebut pendapatan Warteg anjlok hingga 50 persen karena virus corona.

"Pengaruhnya besar, bahkan dari krisis moneter tahun 1998, ini dampaknya lebih besar. Karena ini kan orang takut keluar. Bisa sampai 50 persen, bahkan lebih. Ada beberapa yang dari tanggal 15 sampai 25 Maret tutup, karena pengaruhnya besar sekali," tutur Mukroni saat dihubungi Tribunnews, Jumat (27/3/2020).

Baca: Catat, Ini Daftar Warteg yang Gratiskan Makan di Jabodetabek

Kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh turunnya pendapatan para pekerja informal.

"Kondisi kayak gini kan turun juga pendapatan pekerja harian, pekerja serabutan, mereka jadi nggak punya income. Mereka nggak mungkin membeli makanan dari Warteg," ungkap Ketua Kowantara.

Perlu diketahui, Komunitas Warteg Nusantara di Jabodetabek memiliki anggota sebanyak 40.000.

Berita Rekomendasi

Akibat kondisi yang terjadi, saat ini para pedagang Warteg memilih menutup warungnya.

"Saya ini di Bekasi, di sini ada 10 Warteg, yang buka aja cuma dua. Apalagi ini kan jualan saya di deket kampus. Kampus kan juga libur, jadi susah," terangnya.

Tak hanya jualan offline saja yang sepi, Mukroni yang juga berjualan Warteg melalui online sudah tak menerima pesanan sejak beberapa hari lalu.

"Jualan online juga turun. Yang biasanya tiap hari dapet, ini sudah empat hari nggak dapat satu pun," jelasnya.

Ketua Kowantara berharap pemerintah tetap menjaga suplai bahan baku dan harga agar Warteg dapat berjualan di tengah Pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas