Ketakutan Petugas Kali Pertama Makamkan Jenazah Covid-19, Kini Terbiasa Hingga Harus Gali 20 Liang
Jantung Junaedi berdegup kencang menyaksikan dari jauh mobil ambulans mendekati areal pemakaman secara perlahan.
Editor: Y Gustaman
![Ketakutan Petugas Kali Pertama Makamkan Jenazah Covid-19, Kini Terbiasa Hingga Harus Gali 20 Liang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/junaedi-petugas-makam-di-tpu-pondok-ranggon.jpg)
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Jantung Junaedi berdegup kencang menyaksikan dari jauh mobil ambulans mendekati areal pemakaman secara perlahan.
Menjadi petugas makam hampir enam tahun di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, baru kali ini ketakutan Junaedi berlebihan.
Tidak seperti yang lalu-lalu, jenazah kali ini yang dimakamkan korban Covid-19. Virus ini awal terdeteksi di Provinsi Wuhan, China.
Apalagi, pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 ini harus mengikuti prosedur ketat, di mana petugas harus memakai Alat Pelindung Diri (APD).
"Ketakutan ya manusiawi, terlebih yang dimakamkan dinyatakan terkena virus," cerita Junaedi kepada TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).
• Cerita Sahabat Tentang Transgender Mira Dibakar Hidup-hidup Sekelompok Preman Sewaan
Ketakutan Junaedi menjadi-jadi ketika jenazah hendak diturunkan dari mobil ambulans untuk dimakamkan ke liang kubur.
"Sampai pas pertama saya masih khawatir," sambung ayah empat anak satu istri ini.
Seketika cemas dan takutnya berkurang, setelah Junaedi dan petugas makam lainnya hanya perlu 10 menit untuk memakamkan satu jenazah.
Hari-hari berikutnya, Junaedi tak lagi takut karena mulai terbiasa.