Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bakar Seorang Waria Hingga Tewas, Pelaku Disebut Sering Bikin Onar di Kalibaru

Para pelaku itu disebut-sebut bukan hanya pemuda warga setempat, tapi juga warga dari luar Kelurahan Kalibaru.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bakar Seorang Waria Hingga Tewas, Pelaku Disebut Sering Bikin Onar di Kalibaru
AFP/Getty Images
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Sekelompok pemuda yang diduga membakar seorang transgender atau waria bernama Mira disebut-sebut sering membuat onar di wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Para pelaku itu disebut-sebut bukan hanya pemuda warga setempat, tapi juga warga dari luar Kelurahan Kalibaru.

ereka disebut Lurah Kalibaru sering menggelar tawuran di kawasan itu.

Lurah Kalibaru Suyono mengatakan, para pengeroyok Mira umumnya remaja-remaja di bawah 20 tahun.

Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.

"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."

"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Baca: Ketua Fraksi PKS Beberkan Hal Tak Biasa Dalam Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Jakarta

Baca: Layangkan Bogem Mentah karena Cemburu, Shinta Sari Diadili di PN Denpasar

Baca: Pesan Menpora ke Saddil Ramdani: Jangan Terulang! Jaga Nama Baik Keluarga, Klub, dan Timnas

Baca: Kasus Corona di China Mulai Reda, Pertama Kalinya Tidak Ada Korban Jiwa Sejak Januari

BERITA REKOMENDASI

Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.

Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat keonaran.

"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.

Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.

Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.


"Apalagi, banyak yang di bawah umur."

"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas