Langgar Satu Ritual, Tiga Perampok Toko Emas dari Kelompok Wetonan Asal Demak Tewas Ditembak
Aksi perampok Kelompok Wetonan asal Demak berakhir karena kalah adu tembak dengan polisi. Mereka ngaku melanggar satu ritual lagi sehingga tertangkap.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Pelarian perampok Kelompok Wetonan asal Demak berakhir setelah kalah adu tembak dengan polisi.
Mereka mengaku ada satu ritual khusus yang tak dilaksanakan, sehingga tertangkap.
Personel Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat melumpuhkan kelima perampok tersebut di tempat persembunyiannya di Sawangan Depok, Minggu (12/4/2020). Tiga di antaranya tewas.
Lika-liku Kelompok Wetonan ini begitu lihai dan punya kepercayaan tertentu. Mereka tak sembarangan beraksi tapi harus pada pertimbangan tertentu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan, Kelompok Wetonan ini beraksi lintas provinsi dan tak segan menghabisi korbannya.
"Para pelaku menamakan kelompok wetonan dan telah berapa kali lakukan perampokan di beberapa tempat lintas provinsi," ujar Yusri saat merilis kasus melalui telekonpers dari Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (13/4/2020).
• Kisah Penakluk 80 Janda Kesepian Berakhir Pahit, Terungkap Gara-gara Petunjuk Dokter
Tiga dari lima pelaku ditembak mati yakni Tugiman (47), Andre (20), dan Riski (21). Sedangkan dua pelaku lain yakni Agus (23) dan Partono (49) dilumpuhkan kakinya. Semuanya berasal dari Demak.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi, sebelumnya mengakui penangkapan para perampok diwarnai adu tembak.
Tiga dari lima pelaku tewas lantaran berusaha menyerang saat akan ditangkap.
Selengkapnya baca di sini: Gara-gara Abaikan Satu Ritual