Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran Hebat Melanda Kawasan Tamansari Jakarta Barat, Puluhan Rumah Terbakar

"Kebakaran di RT 05/RW 06 Kelurahan Pinangsia. Jumlah yang terbakar 40 rumah," kata Eko, Minggu (19/4/2020).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kebakaran Hebat Melanda Kawasan Tamansari Jakarta Barat, Puluhan Rumah Terbakar
Dok. Sudin Gulkarmat Jakarta Barat
Peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Lada Dalam, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (18/4) malam. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Junianto Hamonangan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kebakaran hebat terjadi di Jalan Lada Dalam, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (18/4/2020) malam.

Akibatnya puluhan rumah warga hangus terbakar.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Eko Sumarno mengatakan kebakaran terjadi sekira pukul 20.20 WIB.

"Kebakaran di RT 05/RW 06 Kelurahan Pinangsia. Jumlah yang terbakar 40 rumah," kata Eko, Minggu (19/4/2020).

Eko menceritakan pihaknya lalu mengerahkan petugas untuk melakukan pemadaman terhadap api yang sudah berkobar hebat setelah mendapat laporan dari warga setempat.

"Objek yang terbakar adalah rumah tinggal. Kita kerahkan 25 unit mobil pemadam kebakaran," jelas Eko.

Berita Rekomendasi

Puluhan unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan tersebut, selain berasal dari Jakarta Barat juga ada bantuan dari Jakarta Utara demi memadamkan kobaran api.

"Api berhasil dipadamkan oleh petugas pada pukul 24.10 WIB," ungkap Eko.

Adapun peristiwa kebakaran itu tidak sampai menelan korban jiwa.

Sementara akibat kebakaran itu, 60 KK kehilangan tempat tinggal dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (jhs)

Terjadi Kebakaran di Kompleks PIK Cakung, Enam Bangunan Semi Permanen Hangus

Insiden kebakaran terjadi di Komplek Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, sekira pukul 14.29 WIB tadi.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, bangunan yang terbakar yakni 6 rumah semi permanen yang juga dugunakan sebagai lapak.

"Hasil pemeriksaan penyebabnya kebakaran karena korsleting. Saat kejadian ada warga yang melihat asap dari bagian atas rumah," kata Gatot di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).

Lantaran bangunan saling berdekatan, api yang muncul dari satu rumah tersebut akhirnya merembet ke bangunan lain dan membesar. Terlebih lagi, bangunan rumah mayoritas terbuat dari kayu.

Sebanyak 11 unit mobil pompa berikut 55 personel Sudin PKP Jakarta Timur dikerahkan guna memadamkan api.

"Untuk korban Alhamdulillah enggak ada, anggota yang bertugas juga selamat semua. Kerugian materil sekitar Rp 600 juta," ujarnya.

Gatot menuturkan proses pemadaman membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Dimulai pukul 14.33 WIB dan dinyatakan rampung pukul 15.30 WIB.

Meski selama pandemi Covid-19 kasus kebakaran di Jakarta Timur menurun, warga diimbau tak lengah terhadap ancaman kebakaran.

"Hemat listrik dan cek peralatan yang sudah dipakai dalam kondisi off atau dicabut listriknya. Jangan menumpuk steker listrik dan menyambung sembarang," tuturnya.

Tempat Makan di Kembangan Terbakar

Sebelumnya, dua kebakaran terjadi di Jakarta Barat dalam dua hari terakhir. Satu kebakaran terjadi akibat tabung gas bocor di sebuah rumah toko (Ruko) di Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.

Kasie Ops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Eko Soemarno mengatakan kebakaran di Kembangan Selatan terjadi Senin (13/4/2020) sore.

Sebuag Ruko di Jalan Puri Indah Raya Blok. A RT01/08 terbakar akibat tabung gas bocor.

Kebakaran yang terjadi pukul 15.08 WIB itu mengakibatkan satu Bank swasta di sebelah Ruko terdampak kebakaran.

"Gas bocor dan api langsung membesar,dan merambat ke ruko sebelah," kata Eko dikonfirmasi Selasa (14/4/2020).

Api langsung melalap lantai dua Ruko yang dijadikan rumah makan itu. Sebanyak empat unit pemadam kebakaran didatangkan untuk padamkan api. Api berhasil padam pukul 16.00 WIB.

Akibat kebakaran itu satu karyawan toko bernama Dadang (20) alami luka bakar. "Kerugian ditaksir capai Rp100 juta," jelasnya.

Selain di Kembangan, kebakaran juga terjadi di Palmerah, Jakarta Barat Selasa (14/4/2020) dini hari.

Sebanyak satu warung makanan ringan dan satu kontrakan di Jalan Tanggul Banjir Kanal Barat, Pasar Gili, Jati Pulo, Palmerah habis dilalap api.

"Delapan unit Mobil Pemadam Kebakaran dikerahkan untuk padamkan api yang sudah berkobar sejak pukul 05.00 WIB.

Api akhirnya berhasil dijinakan petugas pukul 06.43 WIB.

Akibat kebakaran itu ditaksir pemilik warung dan kontarakan mengalami kerugian mencapai Rp 200 juta.

"Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik di warung makanan ringan," jelas Eko.

Seorang Pria Hangus Terbakar Saat Tertidur Pulas di Grogol

Sementara itu, seorang pria hangus terbakar saat tertidur pulas di Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (9/4/2020).

Kejadian pria tewas terbakar di rumah berlantai dua di Jalan Empang Bahagia tersebut, terjadi saat kediamannya terbakar.

Tragedi kebakaran di Grogol pagi tadi hingga menewaskan seorang pria, dibenarkan Kasie Ops Gulkarmat Jakarta Barat Eko Soemarno.

Ia mengatakan pemadam menerima laporan kebakaran tersebut sekitaran pukul 07.25 WIB.

"Dari laporan itu kami segera kirimkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran ke titik api," ujar Eko dikonfirmasi Kamis (9/4/2020).

Rumah seluas 50 meter persegi itu diduga terbakar karena korsleting listrik.

Api berhasil dipadamkan 35 menit kemudian.

Akibat kebakaran ini, seorang pria AS (33) ditemukan tewas.

Seorang pria hangus terbakar saat tertidur pulas di Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (9/4/2020).
Seorang pria hangus terbakar saat tertidur pulas di Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (9/4/2020). (Kolase Warta Kota/Istimewa)
Pria tersebut tewas terbakar di dalam rumah.

Korban ditemukan petugas Damkar pukul 07.47 WIB.

Korban ditemukan di lantai dua rumah tepatnya di dalam kamarnya.

Korban merupakan anak dari pemilik rumah.

"Kebakarannya kecil. Namun info dari keluarga korban tengah tidur dan sudah dibangunkan tapi tidak bangun-bangun," jelas Eko.

Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir capai Rp125 juta.

Insiden Kebakaran Menurun di Jakarta

Kasiops Suku Dinas Penanggulangan, Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menyampaikan peristiwa kebakaran di Jakarta Timur menurun apabila dibandingkan dengan 2019 lalu.

Hal itu disebabkan karena kebijakan work from home atau bekerja dari rumah yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kejadian kebakaran periode Januari sampai Maret tahun ini, apabila dibandingkan dengam tahun lalu, memang menurun lebih dari 50 persen," ucap Gatot saat dikonfirmasi, Selasa (7/4/2020).

Permintaan masyarakat kepada Sudin Gulkarmat Jakarta Timur saat inin dipenuhi dengan proses penyemprotan disinfektan di lingkungan perumahan warga.

"Hal ini mengartikan bahwa banyak masyarakat yang berdiam di rumah, karena kalau mereka di rumah, lebih berhati-hati apabila terjadi kebakaran," ungkapnya.

Gatot menuturkan, peristiwa kebakaran yang sering terjadi di wilayah Jakarta Timur, mayoritas disebabkan karena hubungan arus pendek listrik yang terjadi saat penghuni tak berada di rumah.

Meski begitu, ia mengharapkan agar masyarakat tetap berhati-hati dengan cara melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik.

Serta mengecek regulator tabung gas secara rutin.

Korban Kebakaran Mengaku ke DPD RI

Empat perkumpulan pedagang Pasar Turi berdialog dengan mengadukan nasib mereka kepada AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Aduan itu disampaikan di sela masa reses Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) itu di Surabaya, Minggu (15/3/2020) sore.

LaNyalla menyanggupi, DPD RI akan membantu solusi bagi sekitar tiga ribu pedagang Pasar Turi tersebut.

Empat wakil pedagang tersebut masing-masing Abdul Rosid (Majelis Pedagang), Arwi (Himpunan Pedagang Pasar), Suhaemi (Himpunan Pedagang Pasar Turi) dan Abdul Mu’in (Paguyuban Pedagang Pasar Turi Baru).

Keempat wakil pedagang tersebut diterima LaNyalla yang didampingi Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dan pengurus Kadin Jatim Santoso Tejo.

“Sekarang satu-satunya harapan kami tinggal ke DPD. Karena selama 13 tahun kami sudah menemui semua instansi di Surabaya sampai Jakarta, termasuk ke anggota DPR RI, tetapi tidak ada hasil," ujar Arwi

Yang belum tinggal DPD RI dan Presiden Jokowi. Nah kami minta tolong ke Pak LaNyalla untuk dibantu dan disampaikan juga ke Pak Presiden,” ungkapnya

Ditambahkan Rosid, para pedagang Pasar Turi yang selama 13 tahun menempati tempat penampungan sementara itu merasa pemerintah dan negara tidak hadir.

Karena tidak ada satupun instansi yang mampu memberi solusi kepada mereka.

“Banyak dari kami menjadi miskin pak, sampai tidak mampu bayar sekolah anak. Bahkan ada yang sampai cerai dan sakit parah,” ujarnya.

Seperti diketahui para pedagang tersebut adalah korban kebakaran Pasar Turi pada 2007 silam.

Kebakaran hebat itu baru bisa dipadamkan 3 hari kemudian.

Kerugian barang dagangan (tidak termasuk gedung dan aset lainnya) saat itu ditaksir Rp. 1,7 Triliun lebih.

Kini para pedagang tersebut belum bisa menempati Pasar Turi akibat sengketa antara investor dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Padahal, ribuan pedagang yang akan menempati sudah melunasi harga stan.

Pemkot Surabaya mengangap Investor Pasar Turi Baru, PT Gala melakukan ingkar janji (wanprestasi).

Namun perkara tersebut berlarut di pengadilan.

Seperti diketahui proyek Pasar Turi Baru dikelola PT Gala, PT Lucida Megah Sejahtera dan Centra Asia Investment.

PT Gala sendiri merupakan leadment para perusahaan joint operations tersebut.

Menanggapi aduan wakil para pedagang tersebut, LaNyalla meminta agar ribuan pedagang tersebut untuk menghimpun dalam satu wadah.

Tidak perlu banyak himpunan. Sehingga lebih kuat dan bersatu.

“Nanti dibuat satu wadah saja. Dan saya minta Ketua Umum Kadin Jatim membina dan memfasilitasi wadah tersebut untuk dapat komunikasi dengan efektif"

"Dari situ nanti DPD RI akan membantu solusinya. Nanti kita panggil para pihak,” urainya.

Ditambahkan LaNyalla, salah satu solusi adalah keberanian Pemkot Surabaya untuk mengambil diskresi.

“Diskresi tersebut tentu harus ada good will dari pemerintah pusat juga. Saya akan perjuangkan di situ. Sebab ini sudah 13 tahun terkatung-katung"

"Solusi ini penting sebagai bagian dari mewujudkan kemudahan berusaha di daerah,” pungkasnya.

(abs/M24/ABS/VIC/Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Puluhan Rumah di Tamansari Hangus Terbakar, Ada 60 KK Kehilangan Tempat Tinggal

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas