Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Klaim Kasus Berakhir Damai Tukang Becak Dianiaya Satpam, Mantu Korban Ungkap Fakta Berbeda

Polisi klaim kasus tukang becak dipukuli tiga satpam berakhir damai. Menantu korban justru ungkap fakta berbeda.

Editor: ninda iswara
zoom-in Polisi Klaim Kasus Berakhir Damai Tukang Becak Dianiaya Satpam, Mantu Korban Ungkap Fakta Berbeda
Instagram/@lambe_turah_season2
Viral tiga orang satpam terlihat melakukan penganiayaan kepada tukang becak. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/4/2020) sekitar pukul 15.30 WIB di pelataran Museum Keris Solo. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang tukang becak dipukuli tiga satpam diklaim polisi berakhir damai.

Kapolsek Laweyan Kompol Ari Sumarwono mengklaim bahwa kasus penganiayaan terhadap tukang becak bernama Ngadino ini diselesaikan secara damai.

Namun fakta berbeda justru diungkap oleh menantu Ngadino, Toni Handriyanto.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ngadino menjadi korban penganiayaan tiga satpam di Solo.

Ngadino yang merupakan seorang tukang becak ini dituduh mencuri di Museum Keris Solo.

Seolah dibutakan emosi, ketiga satpam langsung memukuli Ngadino yang tak berdaya.

 Kronologi Tukang Becak di Solo Dipukuli Dikira Pencuri, Ganjar Pranowo Beri Tanggapan Tegas

 Mira, Transpuan yang Dipukuli & Dibakar Hidup-hidup Setelah Dituduh Mencuri, Pelaku 7 Orang Preman

Darah pun mengucur di hidung Ngadino yang hanya bisa terduduk.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, para satpam ini juga membawa tongkat pramuka panjang untuk memukuli Ngadino.

Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat 17 April 2020 pukul 15.30 WIB di Museum Keris, Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Video Ngadino dipukuli tiga satpam ini sontak viral di media sosial.

HALAMAN SELANJUTNYA ======>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas