Banyak Warga Tangsel Tak Patuhi PSBB, Wali Kota Airin Minta yang Melangar Diviralkan di Medsos
Airin pun meminta mereka yang melanggar aturan PSBB diviralkan. Ini sebagai sanksi sosial.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Sudah 3 hari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Tangerang Selatan (Tangsel). Namun masih banyak warga yang belum mematuhi.
Masih banyak warga keluar rumah tanpa memakai masker. Bahkan, larangan berkerumun masih belum diindahkan.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, menginginkan warganya saling mengingatkan satu sama lain.
Menurutnya, kebersamaan adalah kunci disiplin menjalani PSBB dan meraih target pemutusan rantai penularan Covid-19.
Airin pun meminta mereka yang melanggar aturan PSBB diviralkan.
"Makanya bantuin teman-teman. Kalau ada yang ngelanggar, fotoin. Instagram saya enggak aktif, iya tag ke Instagram Humas KotaTangsel," ujar Airin usai mendampingi Menteri Sosial, Juliari Batubara membagikan kartu keluarga sejahtera (KKS) di Kantor Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Tangsel, Selasa (21/4/2020).
Airin meminta agar para pelanggar PSBB diviralkan di media sosial sebagai sanksi sosial.
"Karena kuncinya ini saling. Saling kebersamaan, saling mengingatkan. Enggak salah teman-teman mengingatkan, kamu enggak pakai masker, terus diupload, enggak masalah."
"Undang-undang elektronik melanggar enggak ya, enggaklah kalau ditutupi matanya yah," ujar orang nomor satu di Tangsel itu.
Menurut Airin, sanksi sosial lebih baik dari pada pidana agar timbul rasa malu dan bisa langsung memperbaiki diri menaati PSBB.
"Soal yang 'kejelekan' mereka yang nakal-nakal, enggak mau, padahal sudah tiga hari sekarang hari ke empat, teman-teman kasih tahu saja enggak apa-apa, sampein ini ngelanggar atau enggak, biar ada budaya malu," uajrnya.
Kendatipun, Airin juga mengapresiasi warganya yang sudah kreatif menjaga lingkungannya saling mengingatkan dengan cara yang bermacam-macam.
Airin menceritakan lingkungan RT yang tidak memusuhi warga yang terpapar Covid-19, melainkan membantu karantina mandirinya dengan memasok makanan.
Ia berharap lingkungan RT atau RW yang sudah kompak saling bantu dalam perang melawan virus ganas ini bisa menjadi contoh buat warga lainnya.