Klarifikasi Lengkap Korban yang Rumahnya Dirusak Tetangga Laporkan Soal Tarawih ke Gubernur Anies
Aselih Asmawi (62), warga Kelurahan Jati korban perusakan rumah puluhan remaja pada Jumat (24/4/2020) angkat bicara
Editor: tribunjakarta.com
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aselih Asmawi (62), warga Kelurahan Jati korban perusakan rumah puluhan remaja pada Jumat (24/4/2020) angkat bicara atas insiden yang menimpanya.
Dia membenarkan insiden berawal dari postingan Twitter anaknya yang mengunggah foto Salat Tarawih berjemaat di Masjid Al'Wastiyah.
Namun Aselih mengklarifikasi postingan yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menindak kegiatan Salat Tarawih inisiatifnya.
Dia justru mengaku ikut dalam Tarawih berjemaat sejak malam pertama bulan Ramadan 1441 Hijriah di Masjid Al'Wastiyah walau dilarang anaknya.
"Jadi anak saya berusaha supaya saya tidak salat berjemaat di Masjid, melihat kondisi orang tuanya yang sudah tua. Kekhawatiran anak saya, 'Sudah ayah jangan salat di Masjid', begitu," kata Aselih di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).
Meski rumahnya berada tepat depan Masjid Al'Wastiyah, sang anak tetap melarang Aselih mengikuti Salat Tarawih berjemaat.
Alasannya karena pemerintah sudah menetapkan seluruh kegiatan agama dibatasi selama masa pandemi Covid-19, terlebih bersifat kerumunan.
"Nah saya masih tetap salat, begitu saya Salat anak saya secara diam-diam mengambil foto. Di Twit lah, itu malam pertama Salat Tarawih. Setelahnya beredar Twit-nya," ujarnya.
Dalam waktu singkat, postingan anak Aselih pun diketahui warga Kelurahan Jati dan para jemaat Masjid Al'Wastiyah yang masih tetangganya.