Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jika PSBB Jakarta Sudah Mulai Membuahkan Hasil, Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Ekonom dari UNS Lukman Hakim mengatakan, jika PSBB benar-benar sudah membuahkan hasil, maka ada harapan pertumbuhan ekonomi membaik.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Jika PSBB Jakarta Sudah Mulai Membuahkan Hasil, Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi Membaik
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menyusun paket bantuan sosial untuk keluarga yang perekonomiannya terdampak COVID-19 di gudang penyimpanan stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Pemerintah kota Bekasi membagikan sebanyak 150 ribu paket bantuan berupa sembako dan untuk tahap pertama sebanyak 20 ribu paket bantuan akan disalurkan melalui kelurahan. Tribunnews/Jeprima 

Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi.

Bahkan kontraksi tersebut hingga 0,4 persen di akhir tahun.

Sementara untuk skenario beratnya, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen.

"Betul (ekonomi bisa memburuk, red), itu prediksi Kementerian Keuangan kalau bulan Juli belum selesai."

"Yaitu pertumbuhan ekonomi bisa mendekati 0 persen," ujar Lukman.

Terkait PSBB yang mulai membuahkan hasil, Lukman berharap pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa membaik sekitar 2-3 persen.

Baca: Sandiaga Sebut 67 Persen Ekonomi Keluarga Semakin Buruk Akibat Corona

Skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia 

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Menkeu sempat memaparkan, skenario berat hingga terburuk pertumbuhan ekonomi RI akan berada di ksiaran 2,5 persen hingga 0 persen.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi akan turun ke 2,3 persen, bahkan skenario lebih buruk -0,4 persen," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com.

Angka tersebut jauh dari target APBN 2020 yang menetapkan pertumbuhan APBN sebesar 5 persen.

Risiko pandemik corona yang kian meluas pun diproyeksi akan menjalar ke sektor keuangan.

Bendahara Negara itu mengatakan, risiko gagal bayar kredit atau peningkatan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) akan mengalami peningkatan.

Sebab, banyak perusahaan tidak bisa melanjutkan kegiatan produksinya dan menyebabkan pembayaran utang menjadi terhambat.

Menteri Keuangan kerja dari rumah di tengah merebaknya wabah corona
Menteri Keuangan kerja dari rumah di tengah merebaknya wabah corona (Facebook Menkeu Sri Mulyani)

"Sehingga kondisi ini akan menyebabkan penurnan kegiatan ekonomi, maka berpotensi menekan lembaga keuangan kemudian kredit-kredit tidak bisa dibayarkan," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas