Sopir Taksi Online Korban Begal Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil, Mobil Baru 1 Bulan Dibeli
Sebelum menjadi korban begal dan meninggal, Ade sempat berkomunikasi dengan Fitri sekira pukul 14.00 WIB
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan sopir taksi daring atau online sempat terjadi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020).
Korbannya bernama Ade Bachtiar Rifai (35).
Baca: Dirumahkan Tanpa Upah Akibat Dampak Covid-19, Faisal Terpaksa Buka Jasa Servis Ponsel
Dia dibegal dengan cara ditikam dari belakang hingga luka parah di bagian punggungnya.
Dari cerita keluarga, korban memiliki seorang anak dari buah pernikahannya dengan Hariyani Fitri (30).
Sang anak yang dinamai Afikah Zulfa Bachtiar masih berusia 8 tahun.
Menurut penuturan Feri Riandi (41), istri dari adik iparnya itu sedang mengandung anak kedua.
"Istrinya lagi hamil anak kedua, hamil dua bulan," kata Feri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
"Istrinya kerja, biasanya kalau pulang kerja almarhum suka jemput untuk pulang bareng," ia menambahkan.
Sebelum menjadi korban begal dan meninggal, Ade sempat berkomunikasi dengan Fitri sekira pukul 14.00 WIB.
Warga Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, ini saat itu mengabarkan baru saja selesai mengantar penumpang dari Karawang ke Jakarta.
Setelah itu Fitri tak lagi mendengar kabar suaminya.
"Mungkin pas dapat orderan kedua itu dari pelaku begalnya," terang Feri.
Pasalnya, sehabis berkomunikasi, sang istri sudah tak lagi mendapat kabar suaminya itu.
"Diteleponin enggak bisa," imbuh dia.
Fitri dan Afikah mulai curiga karena hingga pukul 20.00 WIB, Ade tak memberi kabar.
Ade tak kunjung pulang ke rumah.
Selama ini menjadi sopir taksi online Ade tak pernah mengangkut penumpang lebih dari pukul 19.00 WIB.
Tapi tidak demikian pada hari Kamis.
"Biasanya pukul 18.00 WIB-19.00 WIB sudah pulang, karena memang taksi online cuma sambilan saja," beber Feri.
"Makanya adik saya (Fitri) malamnya curiga," tuturnya.
Kerabat lainnya, Arnen Eri Sidi (58) menuturkan pihak keluarga sempat menghubungi Polsek Pulogadung setelah informasi Ade dibegal tersebar di media sosial.
Kala itu jajaran Polrestro Jakarta Timur belum dapat memastikan identitas korban adalah Ade.
Pasalnya, handphone, dompet, berikut mobil Ade bernomor polisi B 2939 FKK digondol pelaku.
Baca: Cerita Wanita Nekat Mudik Jalan Kaki Menuju Pati: Jalan Belasan Kilometer, Pingsan di Minimarket
"Kita awalnya lihat di media sosial, baru langsung cari info," ungkap Arnen.
"Kalau dari polisi mastikan lewat Sidik jari, karena almarhum kan sudah bikin KTP," imbuh dia.
Tangis istri korban
Hariyani Fitri (30) tak dapat membendung tangis saat tiba di Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tempat jenazah suaminya diautopsi.
Tangisnya pecah sebelum melihat jasad sang suami Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal pada Kamis (30/4/2020) sore.
Kehilangan suami tercinta membuat Fitri menangis histeris, keseimbangannya nyaris goyah sebelum menanti proses autopsi Ade.
"Biasanya kalau istrinya pulang kerja dijemput almarhum," ujar kerabat Ade, Feri Riandi (41) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
"Lagi hamil anak kedua, kandungannya baru dua bulan," imbuh Feri.
Meski sedih, Fitri yang tiba sekira pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha tegar.
Ia tiba bersama putrinya, Afikah Zulfa Bachtiar (8).
Sejumlah anggota keluarga yang lebih dulu tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha menenangkan hingga tangis Fitri mereda.
Menurut Feri, anak pertama almarhum baru kelas dua sekolah dasar.
Sebagai kakak ipar, Feri melihat Ade sebagai tipe family man.
"Almarhum itu orangnya baik, sayang sama keluarga. Kalau hari Sabtu, Minggu pasti di rumah sama keluarga," sambung dia.
Fitri diliputi kekalutan sebelum pihak keluarga mendapat informasi yang pasti jika Ade benar korban begal dari media sosial pada Kamis malam.
Sejak pukul 20.00 WIB saat handphone Ade sudah tak lagi aktif, Fitri mulai gelisah mempertanyakan nasib suaminya.
Menurut Feri, Ade hanya sambilan sebagai sopir taksi online.
Ia punya kebiasaan sudah pulang ke rumah, sebelum pukul 19.00 WIB.
"Tapi pas diteleponin sama adik saya (Fitri) handphone enggak aktif," tuturnya.
Fitri kian terpukul saat mendapat informasi Ade jadi korban begal.
Terakhir kali Fitri masih berkomunikasi dengan suaminya sekira Kamis siang pukul 14.00 WIB.
Ade mengaku saat itu bakal menjemputnya di tempat kerja.
Nahas, janji itu kandas akibat ulah begal yang pura-pura menjadi penumpang mobil taksi online Ade.
Penumpang tersebut membunuh Ade lalu membawa kabur mobil Honda Brio berpelat B 2939 FKK.
"Saya enggak tahu posisi almarhum terakhir di Pulogadung atau di mana," beber Feri.
"Istrinya kan syok, belum sempat cerita soal WhatsApp terakhir gimana," lanjut Feri.
Pantauan TribunJakarta.com, Fitri tampak lebih tenang setelah jenazah Ade dipindahkan dari Instalasi Forensik ke ruang Transit Jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Meski harus dipapah anggota keluarga lainnya, Fitri berusaha menahan tangis saat memasuki ruangan itu.
Pun beberapa saat dia setelah keluar dari ruang Transit Jenazah.
Dia kembali masuk seakan tak ingin jauh dari jasad suaminya.
Fitri baru keluar saat petugas hendak membawa jasad suaminya ke mobil jenazah menuju rumah duka lalu dimakamkan.
Namun sorot mata Fitri tak lepas saat petugas membawa keranda berisi jasad suaminya ke dalam mobil.
Ade dimakamkan keluarga di TPU Kampung Selang, Cipayung, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Baru beli mobil
Identitas pria yang ditemukan bersimbah darah di Jalan Gurame, Kelurahan Jati, Pulogadung Jakarta Timur, Kamis (30/4/2020) pukul 16.30 WIB terungkap.
Korban yakni Ade Bachtiar Rifai (35), warga Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi yang berprofesi sebagai sopir taksi online untuk Gojek.
Kerabat Ade, Feri Riandi (41) mengatakan mengatakan Ade baru satu bulan berprofesi sebagai sopir taksi online dan hanya pekerjaan sambilan.
Ade meninggal karena luka parah di tubuhnya.
"Dia pengusaha ayam (fried chicken) Chicago," kata Feri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
"Jadi sopir taksi sambilan saja, kalau narik juga enggak setiap hari."
"Jadi enggak kejar setoran banget lah," ia menambahkan.
Mobil Honda Brio warna hitam berpelat B 2939 FKK yang digunakan Ade jadi kendaraan untuk narik baru dibelinya satu bulan lalu.
Saat hari kejadian, sekira pukul 09.00 WIB Ade awalnya dapat orderan mengantar penumpang dari wilayah Karawang ke Jakarta.
"Almarhum terakhir komunikasi sama istrinya sekira pukul 14.00 WIB."
"Pas WhatsApp istrinya dia masih di Jakarta. Enggak tahu nganter ke wilayah mana," ujarnya.
Merujuk keterangan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur ke pihak keluarga, Feri menuturkan Ade jadi korban begal.
Pihak keluarga sendiri tahu Ade jadi korban begal dari postingan sejumlah akun di media sosial lalu memastikan ke Polsek Pulogadung.
Baru setelah dapat kepastian pihak kepolisian keluarga mendatangi RS Polri Kramat Jati sekira 23.00 WIB kemarin tempat jasad Ade dibawa.
"Semua identitasnya itu enggak ada, dompet, handphone sampai mobil semua dibawa pelaku begal."
"Kata polisi diminta doain saja biar pelaku cepat ketangkap," tuturnya. (TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: UPDATE Pria Ditemukan Bersimbah Darah: Korban Sopir Taksi Online, Tinggali Istri Hamil 2 Bulan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.