Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Covid-19 Memaksa Riza jadi Tukang Cukur Keliling

Ia berinovasi dan memberikan jasa pangkas rambut keliling karena toko pangkas rambutnya tutup, terdampak Covid-19.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Covid-19 Memaksa Riza jadi Tukang Cukur Keliling
TRIBUNNEWS.COM/LUCiUS GENIK
Tukang Cukur Keliling Riza Pahlefi 

Pahlefi bercerita, dalam satu hari, pesanan pangkas rambut keliling yang datang padanya bisa dua hingga tiga pesanan. Mayoritas pesanan berasal dari wilayah Bogor Jawa Barat dan sekitarnya. 

Dalam satu pesanan Pahlefi biasanya mencukur rambut hampir seluruh anggota keluarga yang memesan jasanya.

Mencukur rambut seorang ayah, hingga anak-anak.

"Itu biasanya 1 keluarga gitu. Ayah dan anak-anaknya, atau sama tetangga mereka. Dan alhamdulillaah hari ke hari ada saja yang booking," kata Pahlefi bercerita.

Wabah virus Covid-19 membuat banyak masyarakat takut menerima orang luar untuk datang ke rumahnya. Hal ini kemudian mendorong Pahlefi untuk mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) ketika memberikan jasa pangkas rambut keliling.

Ide mengenakan APD tentunya untuk membangun rasa kepercayaan antara Pahlefi dan juga para pelanggannya. Khususnya saat ini masih masa pandemi Covid-19.

"Sekarang ini lagi musim virus gini. Orang rada riskan menerima orang lain ke rumah. Jadi saya mencoba membuat pelanggan percaya pelayanan saya aman dan bersih dengan pakai APD," katanya.

Berita Rekomendasi

"Kalau masker dan sarung tangan saya dari awal juga pakai sih. Tapi APD ini baru pas pandemi saja," sambung Pahlefi.

Berbagai alat dan keperluan memangkas rambut yang dimiliki Pahlefi dipastikan steril sebelum digunakan. Alat-alat pangkas rambut tersebut disemprot alkohol sebelum dan sesudah digunakan.

Pahlefi mengungkapkan, bisnis pangkas rambut keliling yang dilakoninya lebih menjanjikan ketimbang sebelumnya. Khususnya karena ia tak perlu lagi membayar biaya operasional ketika beroperasi di barber shop.

"Kalau untung mungkin karena sekarang masih musiman dan kalau dihitung ya untung pangkas keliling. Karena tidak ada beban sewa tempat, listrik dan lain-lain," kata Pahlefi.

Memangkas rambut keliling, lanjut Pahlefi, memberikannya kesempatan bertemu orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda-beda.

"Mulai dari memangkas rambut tokoh masyarakat, anggota DPRD Bogor hingga ustaz-ustaz. Semuanya berkesan," kata Pahlefi bercerita.

Pahlefi bercerita, dirinya saat ini berkeinginan untuk memiliki tim pangkas rambut keliling. Agar ketika pemesan di luar jangkauannya, bisa dijangkau oleh anggota timnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas