Keluhan Nelayan di Masa Pandemi Corona: Hasil Tangkapan Stabil, Tapi Pembeli Menurun
"Dampaknya kan nelayan otomatis kami mencari ikan tapi nggak ada pembeli," kata Suryadi (40)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nelayan adalah kelompok pekerja yang juga terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu diakui salah satu nelayan di kawasan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca: Rencananya TKD PNS DKI Jakarta Dipangkas 50 Persen Hingga Tiadakan THR
Hasil tangkapan mereka tidak mengalami gangguan, namun persoalannya pembeli cenderung menurun.
"Dampaknya kan nelayan otomatis kami mencari ikan tapi nggak ada pembeli," kata Suryadi (40), nelayan sekaligus Ketua RT 06/RW 022 Pluit, Kamis (7/5/2020).
Dampak pandemi Covid-19 ini dirasakan lebih kurang 100 nelayan yang tinggal di permukiman tersebut.
Penurunan pendapatan ini sudah terjadi selama lebih kurang dua bulan terakhir.
"Ini sudah dua bulan. Jadi ya melaut mah melaut. Tapi kan nggak ada pembeli ya buat apa, yang ekonomi terbelakang nggak nutup," kata Suryadi.
Ratusan nelayan tradisional yang kebanyakan pencari ikan, kerang, dan cumi itu lantas memilih tetap melaut di tengah cuaca yang cukup bersahabat.
Baca: Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya, Pria di Medan Ini Diduga Tinggalkan Surat Cinta
Mereka melaut sambil berharap pembeli kembali datang dan ekonomi kembali normal.
"Jadi ya selama ini untuk keluarganya mengandalkan bantuan aja, kayak sembako gitu," kata Suryadi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dampak Pandemi Covid-19, Pendapatan Nelayan di Muara Angke Turun: Nggak Ada Pembeli