Curhat Penumpang KRL Setelah 6 Orang Positif Covid-19: Khawatir dan Bingung
Ia mengaku semakin khawatir setelah mengetahui adanya penumpang yang positif Covid-19
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line selama ini dianggap salah satu moda transportasi massal yang rentan akan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Belum lama ini, enam penumpang KRL jurusan Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bekasi terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Baca: Pandemi Corona Memaksa Polandia Tunda Pemilihan Presiden Tahun Ini
Hasil tersebut setelah keenamnya menjalani tes swab.
Fakta tersebut membuat para penumpang semakin khawatir menggunakan KRL.
Sebab, tidak semua pegawai bekerja dari rumah.
Mereka harus tetap berangkat ke kantor di tengah pandemi Covid-19.
Savira Maulidia (23), misalnya. Setiap hari kerja, karyawan swasta ini masih menggunakan KRL pergi dan pulang kantor.
Ia bekerja di perusahaan yang termasuk sektor pengecualian untuk bisa beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Masih kerja, perusahaan saya kan (sektor) pengamanan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (7/5/2020).
Sehari-harinya, Savira menggunakan KRL tujuan Bogor-Jakarta.
Ia mengaku semakin khawatir setelah mengetahui adanya penumpang yang positif Covid-19.
"Makin khawatir sih pasti, tapi bingung juga sebenarnya harus gimana. Itu baru stasiun Bogor ya yang ketahuan (Positif Covid-19)," ucapnya.
"Belum (penumpang yang naik dari) stasiun yang lain, pasti banyak juga yang enggak ketahuan," ujar dia.
Savira mengaku terpaksa tetap menggunakan KRL karena perjalanannya lebih cepat dan mudah dijangkau dibandingkan angkutan umum lain.