Viral Antrean di Bandara Soetta, Gubernur Banten Sesalkan Mengapa Tak Perhatikan Protokol Kesehatan
Gubernur Banten Wahidin Halim emosi ketika mengetahui ada penumpukan calon penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Gubernur Banten Wahidin Halim emosi ketika mengetahui ada penumpukan calon penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Penumpukan calon penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta itu terjadi Kamis (14/5/2020), saat Tangerang Raya sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) fase kedua.
Lantas, Wahidin Halim mengecam dan menyesalkan kejadian di bandara internasional tersebut, Jumat (15/5/2020).
Sebelumnya, dia mendapat laporan tentang penumpukan calon penumpang yang melanggar protokol kesehatan di bandara yang dikelola oleh PT Angkara Pura (AP) II, Kamis (14/5/2020).
Sebagai Gubernur Banten, kata Wahidin Halim, dia banyak mendapat masukan dari berbagai publik dan masyarakat terkait keadaan bandara yang berada di wilayahnya.
"Saya menyesalkan manajemen Angkasa Pura II kurang dan tidak memperhatikan protokol kesehatan," kata Wahidin seperti dikutip dari keterangannya kepada Wartakotalive.com, Jumat (15/5/2020).
"Oleh karena itu secara khusus, kami mengingatkan manajemen Angkasa Pura II yang mengelola bandara, harus tetap memperhatikan berbagai aturan yang telah dikeluarkan pemerintah selama pandemi."
"Dan bagaimana pun juga, Bandara Soekarno-Hatta itu bagian dari wilayah Provinsi Banten," kata Gubernur Banten Wahidin Halim.
Kebijakan baru
Sementara itu, pengelola bandara PT Angkasa Pura II (Persero) bersama stakeholder di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) menetapkan kebijakan baru.
Kebijakan baru itu untuk memastikan kelancaran dan menjaga jarak fisik atau physical distancing bagi calon penumpang.
Sebelumnya, di Bandara Internasional Soekarno Hatta terjadi penumpukan calon penumpang dalam pemeriksaan berkas perjalanan, Kamis (14/5/2020).
Salah satu aturan yang ditetapkan yakni jarak fisik antar-calon penumpang itu diberlakukan saat memproses keberangkatan rute domestik dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kebijakan baru sudah diterapkan mulai hari ini, Jumat (15/5/2020) di Terminal 2 dan Terminal 3.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, kebijakan baru itu adalah penataan kembali sistem antrean penumpang,.
Selain itu, pembatasan frekuensi penerbangan dan dipastikannya jumlah penumpang di setiap penerbangan hanya 50 persen dari kapasitas kursi pesawat.
"Kami telah melakukan evaluasi dan kemudian mengimplementasikan kebijakan baru," kata Awaluddin, Jumat (15/5/2020).
"Pada pagi hari ini proses keberangkatan penumpang di rute domestik berjalan lancar di Soekarno-Hatta. Baik itu di Terminal 2 dan 3,” ujarnya lagi.
Dia, menjelaskan sistem antrean penumpang di Terminal 2 kini dibagi menjadi 4 posko.
Posko pertama adalah verifikasi dokumen calon penumpang yang dilakukan di curb side atau menjelang pintu masuk gedung terminal.
Kemudian, posko kedua di dalam gedung terminal adalah tempat calon penumpang mengisi dokumen kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) dan formulir epidemiologi, serta pengukuran suhu tubuh.
Setelah itu calon penumpang memasuki pos pemeriksaan pertama (SCP I).
Kemudian calon penumpang memverifikasi surat kesehatan dan tes kesehatan yang dilakukan personel Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Lalu, calon penumpang menuju konter check in untuk verifikasi seluruh dokumen dan memproses check in.
Penerapan terhadap calon penumpang itu sesuai Surat Edaran No 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Surat edaran itu menyatakan, setiap calon penumpang pesawat harus memenuhi syarat kelengkapan berkas dokumen sebelum diperbolehkan terbang.
Syarat dokumen yang harus dimiliki antara lain tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat kesehatan bebas Covid-19 dan lainnya.
PT Angkasa Pura II meminta agar calon penumpang dapat memahami proses verifikasi dokumen yang memang membuat proses keberangkatan tidak secepat di dalam kondisi normal.
Calon penumpang agar mengikuti tanda yang ada sehingga bisa menjaga jarak fisik dengan orang lain.
“Melalui sistem antrean yang baru ini, flow penumpang pagi ini sangat lancar ketika memproses keberangkatan domestik di Terminal 2."
"Secara umum, prosedur keberangkatan domestik juga sama dilakukan di Terminal 3 hanya saja dilakukan penyesuaian sesuai dengan bentuk terminal. Kami berharap situasi ini tetap terjaga,” ucap Awaluddin.
Selain pengaturan ulang sistem antrean, stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta juga menyepakati pembatasan frekuensi penerbangan.
Telah disepakat bahwai slot penerbangan menjadi hanya 5-7 penerbangan per jam di Terminal 2. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan calon penumpang pada jam-jam tertentu.
Saat pandemi virus corona, penerbangan di Soekarno-Hatta setiap hari sekitar 200 penerbangan.
Stakeholder juga telah menyetujui bahwa maskapai hanya akan mengangkut penumpang tidak lebih dari 50 persen dari total kapasitas kursi pesawat pada setiap penerbangan.
Hal ini sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Pembatasan jumlah penumpang untukmendukung physical distancing saat penerbangan dan mendukung kelancaran proses keberangkatan.
Selain itu, pintu keberangkatan Soekarno-Hatta ada di Terminal 2 – Gate 4 dan Terminal 3 – Gate 3.
"Pembatasan slot penerbangan per jam dan maksimal 50 persen jumlah penumpang yang diangkut pada setiap penerbangan cukup vital juga dalam menjaga kelancaran dan physical distancing saat proses keberangkatan,” kata Awaluddin.
Pada hari ini, Jumat (15/5/2020), rencana keberangkatan rute domestik di Terminal 2 Soekarno-Hatta di antaranya Lion Air (1 penerbangan), Batik Air (15 penerbangan) dan Citilink (9 penerbangan).
Sedangkan untuk kedatangan rute domestik di Terminal 2 yakni Lion Air (2 penerbangan), Batik Air (15 penerbangan), dan Citilink (10 penerbangan).
Di Terminal 3, rencana keberangkatan rute domestik oleh Garuda Indonesia (29 penerbangan) dan kedatangan rute domestik Garuda Indonesia (29 penerbangan).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Gubernur Banten Ngamuk Gara-gara Calon Penumpang Menumpuk di Bandara Soetta, .
Penulis: Andika Panduwinata