Universitas Indonesia Bantu Rumah Sakit Abepura yang jadi Rujukan Pasien Covid-19
Salah satu bentuk sosialisasi yang kami lakukan adalah pola hidup bersih dan sehat pada masa pandemi ini.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia (UI) menyalurkan bantuan ke masyarakat umum, maupun rumah sakit yang jadi rujukan pasien Covid-19.
Selain menyalurkan bantuan ke RS Universitas Indonesia (RS UI), bantuan APD untuk para tenaga medis juga disalurkan ke RS Tugu Ibu, Depok. RS Tugu Ibu telah menyelenggarakan pemeriksaan rapid test untuk 434 orang, yang dinyatakan positif adalah 30 orang. Rapid test yang dilakukan pada tenaga kesehatan sejumlah 76 orang 3 orang dinyatakan positif.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menjelaskan situasi kebencanaan seperti saat ini butuh kesigapan. Universitas melalui program DPPM, lanjutnya yakni UI Peduli menjadi komponen penting melakukan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Inilah amanah kita, bagaimana keilmuan kita saat ini difokuskan untuk mengangkat penderitaan masyarakat yang disebabkan oleh pandemi,” katanya.
Baca: Perjalanan Kota Tegal dari Zona Merah Covid-19 hingga Nol Kasus: Local Lockdown Sejak Kasus Pertama
DPPM UI juga menyalurkan bantuan ke masyarakat di Kelurahan Beji Timur. Bantuan tersebut berupa masker, vitamin, hand sanitizer dan alat-alat kebersihan diri. Kehadiran DPPM UI ke masyarakat merupakan bagian dari komitmen untuk mengabdi dan melayani.
Salah satu bentuk sosialisasi yang kami lakukan adalah pola hidup bersih dan sehat pada masa pandemi ini.
Baca: Romo Magnis Ingatkan Pentingnya Membangun Solidaritas dan Gotong Royong di Tengah Pandemi Covid-19
Selain menyalurkan bantuan di sekitar Depok dan Jakarta, DPPM UI juga mengirimkan bantuan ke RSUD Abepura, di Jayapura. RSUD Abepura merupakan rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 di Papua.
RS Abepura sudah merawat dan menyembuhkan lebih dari 30 pasien. Dalam situasi darurat saat ini, Haris memastikan rumah sakit masih membutuhkan APD untuk para tenaga medis.