Patuhi Protokol Kesehatan, Warga Kampung Sawah Rayakan Lebaran di Rumah
Covid-19 membuat pola hidup masyarakat Indonesia berubah karena proses penularannya yang mudah melalui berbagai medium.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah tahun 2020 menjadi sangat berbeda. Biasanya, masyarakat Indonesia negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia menyambut Hari Raya dengan meriah.
Namun tahun ini sangat berbeda. Tak lain karena pandemi Covid-19.
Covid-19 membuat pola hidup masyarakat Indonesia berubah karena proses penularannya yang mudah melalui berbagai medium.
Kegiatan berkumpul dibatasi. Rumah-rumah ibadah ditutup untuk kepentingan bersama, tak terkecuali di Hari Raya.
Dampaknya, umat Islam Indonesia menahan diri sejak Bulan Suci Ramadan tiba pada April lalu. Bulan suci tak disambut semeriah tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, di Hari Raya, umat Islam di Indonesia tetap menahan diri. Hal ini terlihat di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi Kampung Sawah, Bekasi Jawa Barat.
Masjid Agung Al Jauhar Yasfi sepi di Hari Raya Idul Fitri, Minggu (24/5/2020).
Suasana sepi tercermin dari tiadanya aktifitas jemaat berkumpul dan merayakan Lebaran di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi.
Pada pukul 16:04 WIB masjid tampak kosong. Kantor sekretariat dan kantor pengurus masjid tutup.
Hari Raya di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi Kampung Sawah tak ada jemaat menabuh bedug dan menyanyikan takbir.
Suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi hanya tercermin dari sebuah banner berukuran 2x4 meter.
Banner masjid tersebut bertuliskan, "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah. Bukti Kemenangan, Jadikan Hidup Lebih Baik."
Selain itu, warung-warung makan di sekitaran Masjid Agung Al Jauhar Yasfi juga tutup.
Di Jalan Raya Kampung Sawah suasana selebrasi Lebaran tak terlihat. Warga Kampung Sawah menampakkan suasana Hari Raya Idul Fitri mengenakan baju koko dan busana muslim lainnya, melintasi Jalan Raya Kampung Sawah yang sepi.
Mayoritas yang melintas mengenakan sepeda motor, ditumpangi seorang ayah, ibu dan anak-anaknya.
Reno (44), seorang warga setempat baru saja menunaikan ibadah Salat Ashar di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi.
Ia bercerita, Hari Raya kali ini menjadi sangat berbeda.
Di mana suasana Hari Raya Idul Fitri begitu sepi dan selebrasi hari kemenangan tidak terlalu semarak.
"Lebaran kali ini menjadi yang paling beda. Tentu karena virus Covid yang membuat kita semua menahan diri," kata Reno kepada Tribun, Kampung Sawah, Bekasi Jawa Barat, Minggu (24/5).
"Tak ada arak-arakan, dirayakan tak terlalu semarak seperti tahun lalu, saya juga tidak mengikuti Salat Ied mengikuti anjuran pemerintah," sambung Reno.
Namun demikian, aktivitas salat Ied berjamaah, diungkap Reno masih dilakukan pagi tadi di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi oleh warga setempat.
Namun jemaat yang mengikuti Salat Ied jumlahnya tak sebanyak tahun lalu.
Di mana jumlah jemaat sangat penuh, lantaran Masjid Agung Al Jauhar Yasfi merupakan masjid terbesar di wilayah ini.
"Kalau tahun lalu yang bukan warga sini juga ikut salat di sini, ini kan masjid agung, masjid paling besar di sini," katanya.
Reno menambahkan, jemaat yang mengikuti Salat Ied pagi ini, menurut keterangan saudaranya juga memenuhi bagian dalam masjid.
Tahun sebelumnya, jumlah shaf yang mengikuti Salat Ied di luar masjid bisa sangat panjang. Bahkan mencapai Jalan Raya Kampung Sawah.
"Kalau tahun ini kata saudara saya penuh di dalam, dan shaf yang salat di luar hanya satu baris. Padahal tahun lalu sampai Jalan Raya Kampung Sawah," terang Reno.
Selain itu, suasana kemeriahan Hari Raya Idul Fitri juga dirasakan Reno telah menghilang. Tak lain karena warga banyak yang menahan diri di tengah situasi Covid-19 ini.
Hal ini tercermin dari suasana setelah Salat Ied. Reno mengatakan, warga Kampung Sawah yang salam-salaman hanya sedikit usai Salat Ied berjamaah.
"Tidak semua salam-salaman," kata Reno singkat.
Banyak yang setelah Salat Ied langsung pulang dan merayakan lebaran di rumah masing-masing.
"Mungkin pada takut sama Covid, tapi ini ya bagian dari kepatuhan sama peraturan pemerintah," kata Reno.
Kondisi seperti ini pun dimaklumi oleh Reno. Bahwa menahan diri dengan tidak menyambut meriah Hari Raya merupakan langkah terbaik sebagai upaya mencegah penularan virus Covid-19.
Di Hari Raya Idul Fitri ini Reno pun berharap agar pandemi Covid-19 segera bisa diatasi pemerintah. Tak lain karena dirinya sangat rindu semarak kemeriahan Hari Raya Idul Fitri sebagaimana mestinya.
"Harus dimaklumi kalau suasana Lebaran kali ini sepi. Mau bagaimana lagi, ini langkah terbaik. Saya memutuskan Salat ashar di masjid karena berharap bisa ketemu beberapa teman, tapi ternyata sendiri."
"Semoga pemerintah bisa segera mengatasi Covid ini. Saya rindu semarak lebaran seperti tahun sebelumnya. Bisa ramai, damai, anak-anak boleh main di luar dan kita leluasa silaturahmi, amin," jelas Reno.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.