Cerita Media Asing soal Penggali Makam Corona di Jakarta: Kerja 15 Jam Sehari
Kisah penggali makam di Jakarta menarik perhatian media asing, karena beban kerjanya yang berat dengan risiko tinggi
Editor: Sanusi
Tidak tahu apa-apa
Menutup pemberitaan, AFP dan SCMP membeberkan kisah para penggali kubur di Pondok Ranggon yang awalnya tidak tahu apa-apa soal Covid-19.
Akibatnya, pemakaman korban Covid-19 awalnya tidak dilengkapi dengan alat perlindungan.
"Awalnya tidak ada yang tahu soal virus corona," ucap Minar.
"Kita tidak tahu penyakit ini seperti apa, sampai kita tahu dari berita di tv kalau penyakit ini menular."
"Besoknya saya langsung beli masker. Beberapa hari kemudian saya mulai dapat alat pelindung diri."
Beda halnya dengan Junaidi, ia menceritakan pengalamannya dijauhi tetangga sejak kasus pertama muncul pada Maret.
"Meski mereka tidak mengatakannya langsung, tapi saya bisa merasakan mereka menjaga jarak."
"Seakan-akan mereka takut sama saya."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Asing Kisahkan Penggali Makam Covid-19 di Jakarta: Kerja 15 Jam Sehari, 1 Makam Harus Selesai 10 Menit"