Cegah Covid-19, Pengelola Masjid Sunda Kelapa Batasi Jemaah Salat Jumat Maksimal 800 Orang
Laode Basir mengatakan pihaknya telah memberlakukan pembatasan jamaah yang bisa masuk ke masjid untuk ibadah salat Jumat.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Umum dan Operasional Masjid Agung Sunda Kelapa, Laode Basir mengatakan pihaknya telah memberlakukan pembatasan jemaah yang bisa masuk ke masjid untuk ibadah salat Jumat.
Ia menuturkan, kapasitas jamaah yang bisa ditampung akan dikurangi 50 persen.
"Kapasitas masjid hanya dibolehkan 50 persen. Kami sudah menyediakan sedimikian rupa. Biasanya bisa menampung 2.000 orang. Saat ini kami sudah menghitung secara kasarnya mampu menampung 800 orang. Tapi prediksi kami paling efektif 700 orang," kata Laode di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2020).
Laode menuturkan pihak pengelola juga telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh jamaah.
Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
Salah satunya menjaga jarak shaf antara jamaah sekitar 1 meter saat salat Jumat berjamaah di lingkungan masjid.
"Kami mengikuti anjuran untuk jaga jarak," tandasnya.
Sebagai informasi, jamaah juga harus mematuhi sejumlah protokol kesehatan lainnya.
Di antaranya, jamaah yang hendak masuk kawasan masjid diwajibkan untuk melalui pemeriksaan thermal scanner atau pemeriksaan suhu tubuh.
Jamaah yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius tak diizinkan masuk.
Selanjutnya, jamaah yang hendak masuk ke masjid juga diwajibkan untuk mencuci tangan dengan cairan antiseptik yang disediakan oleh pengelola masjid.
Selain itu, jamaah wajib menggunakan masker saat berada di area masjid.
Jamaah juga diminta untuk membawa sendiri sajadah dari rumah saat masuk ke lingkungan masjid.
Nantinya pengelola tidak akan menyediakan sajadah untuk para jamaah.