Polisi Tunggu Hasil Otopsi Satu Keluarga yang Ditemukan Meninggal Dunia di Tangerang
Ade mengatakan hasil otopsi akan memberikan titik terang terkait penyebab kematian ketiga jenazah tersebut.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketiga jenazah satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, masih dilakukan otopsi.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari jenazah tersebut.
Diketahui, total ada tiga jenazah yang ditemukan polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Yakni, satu jenazah orang dewasa yang diduga ayahnya dan dua anak berusia 13 tahun dan 3 tahun.
"Perkembangan kasusnya saat ini kita masih menunggu hasil otopsi," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).
Ade mengatakan hasil otopsi akan memberikan titik terang terkait penyebab kematian ketiga jenazah tersebut.
Baca: Kapolda Sumut Perintahkan Kapolres Pelabuhan Belawan Segera Tangkap Pelaku Pembacokan Aipda Daely
Termasuk dugaan sang Ayah membunuh kedua anaknya terlebih dahulu hingga akhirnya memutuskan bunuh diri.
"Para korban berada di RSUD Balaraja sedang dilakukan otopsi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro menyampaikan kronologi penemuan satu keluarga di Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang ditemukan tewas di dalam rumahnya.
Diduga, kasus tersebut dipicu karena masalah keluarga.
Kejadian bermula saat kelurga korban berinisial R dan LM tengah dilanda pertengkaran hebat pada Rabu (10/6/2020) malam. R bercekcok mulut dengan istrinya LM hingga akhirnya dilerai oleh pihak keluarga.
"LM pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara R kembali masuk kerumah (TKP) kemudian R beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," kata Kapolsek Balaraja, Teguh Kuslantoro saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).
Kemudian pada Kamis (11/6/2020) dini hari atau sekitar pukul 01.30 WIB, warga di sekitar rumah korban dikagetkan dengan ledakan dari dalam rumah.
Bersama dengan warga lainnya, mereka pun merangsek dan mendobrak pintu rumah yang telah dalam kondisi terkunci tersebut.
"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik kemudian berusaha memadamkan api. Ditemukan pula pelaku R tergantung di dalam kamar depan sebelah kanan di atas tumpukan limbah, anak pertama NC ditemukan dalam kamar depan sebelah kiri dengan tali masih terikat pada leher dan anak kedua GAB ditemukan di dalam tong air di kamar mandi dengan posisi kepala dibawah kaki keatas," jelasnya.
Melihat kejadian itu, seluruh warga pun kaget dan melaporkan kasus tersebut kepada Polsek Balaraja. Setelah dialkukan olah TKP dengan menggali keterangan saksi, diduga R telah membunuh dulu kedua anaknya sebelum putuskan bunuh diri.
"Diduga alm R (pelaku) terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anaknya pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang keleher alm NC dan memasukan anak keduanya alm GAB ke dalam tong berisi air dengan posisi kepala dibawah kaki ke atas, setelah meninggal, Pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," jelasnya.
Dalam kasus ini, kepolisian menyita barang bukti berupa 1 unit Sepeda motor Merk Honda Blade Nopol A 2672 VL milik pelaku yang diambil bensinnya untuk membakar rumahnya, 1 buah Gunting dan 2 HP milik pelaku dan korban.
Hingga kini, ketiga jenazah telah dievakuasi ke RS Tobat Balaraja untuk dilakukan Otopsi. Selanjutnya kasus ditangani Unit Reskrim Polresta Tangerang.