Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ART Ceritakan Perilaku Buronan FBI: Pernah Diajak Berhubungan Badan, Selalu Kunci Pintu saat Tidur

Perilaku tak waras Medlin yang demikian membuat Nurbaiti takut, karena ia berpotensi menjadi korban berikutnya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in ART Ceritakan Perilaku Buronan FBI:  Pernah Diajak Berhubungan Badan, Selalu Kunci Pintu saat Tidur
AFP/BAY ISMOYO
Orang yang dicari di Amerika Serikat oleh Federal Bureau of Investigation (FBI), Russ Medlin (tengah belakang), ditunjukkan kepada wartawan saat rilis kasus Buronan FBI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil menangkap buronan FBI bernama Russ Albert Medlin terkait kasus penipuan investasi saham bitcoin di negaranya, dan di Indonesia Medlin ditangkap atas kejahatan prostitusi anak di bawah umur (pedofilia). AFP/BAY ISMOYO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menangkap buronan FBI Russ Albert Medlin di kawasan Jakarta Selatan.

Dia ditangkap di rumah sewaannya yang berada di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru.

Baca: Kasus PSK di Cilincing Culik Anak: Tersangka Sebut Mirip dengan Anaknya, Sering Diajak saat Kerja

Russ Albert Medlin jadi buronan FBI terkait kasus penipuan investasi yang nilainya mencapai Rp 10,8 triliun.

Selain kasus penipuan, Russ Albert Medlin juga tersangkut kasus pedofilia.

Melansir TribunJakarta, Russ Albert Medlin tinggal dengan dua pembantu perempuan.

Satu di antaranya Nurbaiti yang baru bekerja seminggu.

Kepada TribunJakarta, Nurbaiti mengatakan hampir setiap malam dibayangi ketakutan.

Berita Rekomendasi

Namun mulanya Nurbaiti menceritakan, hampir setiap hari melihat ada saja ABG perempuan berbeda bertamu untuk menemui majikannya itu.

"Itu setiap hari. Paling kecil umurnya 15 tahun, paling gede 22 tahun," cerita Nurbaiti.

Datangnya mereka tak selalu bersamaan.

Ada yang bertamu pukul 17.00 WIB lalu keluarnya Isya, ada juga yang tiba pukul 22.00 WIB.

"Mereka kayak menjual diri begitu yang saya tahu, meski saya baru seminggu kerja di sini. Mereka naik taksi online," bebernya.

Nurbaiti pernah memperhatikan di antara para ABG perempuan yang disewa Medlin, ada yang sampai menginap sampai tiga hari.

Tak cukup puas menyewa PSK ABG, Medlin pernah mengajak pembantunya untuk berhubungan badan namun ditolak mentah-mentah.

Informasi itu TribunJakarta.com dapatkan dari penuturan Widyo berdasar pengakuan salah satu pembantu.

Perilaku tak waras Medlin yang demikian membuat Nurbaiti takut, karena ia berpotensi menjadi korban berikutnya.

Saking was-wasnya, ia selalu meminta ditemani pembantu lain ketika Medlin memanggilnya di atas pukul 21.00 WIB.

"Pokoknya kalau dipanggil di atas jam 9 malam, datangnya harus berdua. Walaupun yang dipanggil satu orang, datangnya tetap berdua karena takut," imbuh Nurbaiti.

Bahkan, Nurbaiti harus tetap waspada ketika hendak tidur.

Ia lebih dulu memastikan pintu kamarnya terkunci rapat.

"Kalau istirahat malam, semua pintu yang mengarah ke kamar dikunci. Takut saja, takut ada yang masuk," kata dia.

Setelah kasus ini terbongkar, salah satu pembantu memutuskan kembali ke yayasan penyalur asisten rumah tangga.

Sementara itu penangkapan Russ Albert Medlin di Indonesia bermula saat kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya anak perempuan keluar-masuk dari dalam rumah Russ Albert.

"Di tempat tinggal tersangka yang beralamat dijalan Brawijaya, Kebayoran baru Jakarta Selatan sering terlihat tamu anak perempuan yang keluar masuk rumah tersebut dengan ciri-ciri fisik berbadan mungil dan pendek yang Diperkirakan masih remaja (belum dewasa)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa (16/6/2020).

Pada Minggu (14/6/2020), kepolisian langsung menanyakan tiga orang anak perempuan yang baru keluar dari rumah pelaku.

Dari wawancara itu, diketahui mereka usai mendapatkan kejahatan seksual dari pelaku.

"Ketiga perempuan yang diperkirakan masih usia anak (dibawah 18 tahun, Red) dan berdasarkan pengakuan bahwa mereka disetubuhi oleh pelaku. 2 orang diantaranya adalah anak yang masih berusia 15 tahun dan 17 tahun (belum dewasa)," jelasnya.

Mendengar pernyataan ketiga bocah tersebut, kepolisian pun menggeledah rumah pelaku dan menemukan Russ Albert di dalam rumah tersebut.

Modus operandi yang dilakukan Russ dengan meminta dicarikan perempuan di bawah umur kepada seorang mucikari berinisial A (20).

"Modus Operandi pelaku RAM, meminta dicarikan perempuan yang masih anak dibawah umur kepada tersangka A, perempuan, sekitar usia 20 tahun,warga negara Indonesia melalui pesan Whatsapp, kemudian tersangka A mengenalkan dengan anak korban atas nama SS yang masih berusia 15 tahun," bebernya.

Tak lama kemudian, pelaku berkomunikasi dengan SS untuk diajak berkencan.

Baca: Waspada! Ternyata Siraman di Toilet Bisa Sebar Partikel Virus Corona ke Udara, Ahli Jelaskan Ini

Dia pun meminta SS mengajak teman-temanya ke rumahnya.

"RAM meminta kepada anak korban SS untuk mengajak teman-temannya jika anak korban memenuhi keinginan RAM, maka anak korban SS dan 2 orang temannya yaitu anak korban LF dan TR akan diberikan imbalan uang masing-masing sebesar Rp 2 juta," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Jadi ART Buronan FBI, Nurbaiti Ungkap Ketakutannya: Kalau Dipanggil di Atas Jam 9, Datangnya Berdua

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas