Kisah Pilu Ketua RT Tewas Ditusuk oleh Warganya Sendiri, Motifnya Misterius dan Didalami Polisi
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini tersangka RH mendekam di sel tahanan polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib nahas menimpa M Jazuli, Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, ini. Dia ditusuk oleh warganya sendiri berinsial RH (25) hingga meninggal dunia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini tersangka RH mendekam di sel tahanan polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.
Melansir TribunJakarta, Ketua RW 06 Aminudin angkat bicara terkait peristiwa itu.
Dia membantah bahwa tersangka menusuk pak RT karena tidak senang. Soal karena tidak menerima bantuan sosial pun, kata Aminudin, tidak benar juga.
"Penyaluran bansos tidak ada masalah. Alhamdulilah seluruhnya di kelurahan Kota Bambu Utara, khususnya RW 06 tidak ada masalah, lancar-lancar saja," kata Aminudin, Kamis (18/6/2020).
Baca: Kisah Video Viral Driver Ojol Cewek: Terharu dan Menangis Saat Dapat Surprise dari Rekan Seprofesi
"RT (M Jazuli) sangat baik, kooperatif dan begitu dicintai warganya," lanjut Aminudin.
Komunikasi RH dan Jazuli pun, lanjutnya, berjalan lancar tanpa ada masalah. "RT (M Jazuli), secara hubungan dengan warganya pun tidak ada masalah," ujar Aminudin.
Baca: Kronologi dan Fakta Terbaru Pria di Lamongan Setubuhi Ibu Muda Tetangganya Sendiri di Ladang Jagung
"Kadang-kadang masyarakat, mungkin dikaitkan dengan masalah bansos, padahal bukan," sambungnya.
Aminudin menduga, ada warga yang merasa tidak senang atas kejadian tersebut.
Baca: Buronan FBI Russ Albert Medlin yang Ditangkap Polda Metro Ternyata Gemar Booking Cewek di Bawah Umur
"Mungkin, antara warga dengan RT-nya ada yang tidak sependapat, sakit hati, atau apa itu berita, sama sekali tidak benar," tutup Aminudin.
TribunJakarta pun telah menemui orangtua RH, yang jarak rumahnya dengan Jazuli sekira sepuluh meter.
Saat itu, ayah dan ibu RH sedang tiduran di lantai. Hal ini terlihat dari kaca rumahnya yang tembus pandang.
Baca: Pelaku Pembunuhan Terapis Wanita dalam Kardus Ternyata Berstatus Mahasiswa, Anak Pemilik Kontrakan
Setelah diajak berkomunikasi, ayah dan ibu RH bersedia memberikan penjelasan.
"Ini benar-benar kayak tersambar petir. Ibu tidak menyangka, malah warga di sini juga banyak yang tidak percaya," ujar SS, ibu RH, di rumahnya, Kamis (18/6/2020).
"Hubungan keluarga ibu dengan keluarga pak RT juga baik-baik saja. Malah pernah senam bareng dengan istri pak RT," sambung dia.
Sosok M Jazuli
Ketua RW 06, Aminudin, mengatakan sosok M Jazuli dikenal baik di mata warga setempat.
"Selama ini baik-baik saja tidak ada yang aneh. Tidak ada yang mau disombongkan almarhum ini statusnya masih mengontrak rumah," jelas Aminudin, saat diwawancarai, di lokasi, Kamis (18/6/2020).
Secara ekonomi, lanjutnya, M Jazuli dinilai berkecukupan.
Pribadi M Jazuli, menurut Aminudin, merupakan sosok pendiam dan ramah.
Baca: Pandemi Covid-19 Bikin Harga Mobil Bekas Anjlok, Ini Ragam Pilihan Mobkas Harga Rp 70 Jutaan
"Pelaku secara personal, saya tegaskan, selama ini dikenal agak pendiam," ungkap Aminudin.
"Masalah hubungan di luar, saya tidak tahu persis, begitu yang saya kenal seperti itu saja," sambungnya.
Saat insiden penusukan kemarin, M Jazuli pun sempat melontarkan pertanyaan salahnya apa.
Demikian dikatakan Wilogo (45), warga setempat, di waktu dan lokasi yang sama.
"Pas pengin diserang, pak RT malah bertanya salahnya di mana," ujar Wilogo.
Belum Tahu Motif Sebenarnya
Aminudin, menjelaskan motif sebenarnya belum diketahui.
Dia mengatakan, kasus ini seluruhnya dilimpahkan kepada kepolisian.
"Motif sebenarnya sampai sekarang didalami pihak Kepolisian, masih dalam proses penyelidikan," kata Aminudin, di lokasi, Kamis (18/6/2020).
"Kalau saya peribadi, almarhum dengan pelaku tidak pernah ada hubungan khusus," sambungnya.
Dia menuturkan, tempat tinggal antara pelaku dan korban pun berbeda Rukun Tetangga (RT).
"Korelasi antara hubungan pelaku dengan korban, pelaku tidak dalam satu RT," ujar Aminudin.
"Beda RT, jadi almarhum pak Jazuli ketua RT 04 RW 06 dan pelaku warga RT 11 RW 06," sambungnya.
Menyoal teguran M Jazuli kepada pelaku perihal menjaga jarak lantaran khawatir Covid-19, pun tak dibenarkan Aminudin.
"Kalau masalah kumpul-kumpul di wilayah itu kan kewajiban RT, melihat warga yang berkumpul atau mengganggu, mungkin sangat wajar sekali menegur warganya," tutur Aminudi.
"Selama ini teguran itu kan tidak kasar, dengan etika juga, tidak semua langsung teguran berupa amarah, tidak ada," lanjutnya.
Ibu Tersangka: Tidak Ada Masalah Apa-apa
Keluarga RH (25), pelaku penusukan terhadap M Jazuli Ketua RT 04, RW 06, kelurahan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat menyebut tak pernah ada masalah dengan keluarga korban.
"Dekat biasa, tidak ada masalah apa-apa. Apalagi soal masalah bantuan sosial," kata SS, ibu RH, saat ditemui di rumahnya, Kamis (18/6/2020).
Bahkan, SS mengatakan sering senam bersama dengan istri Jazuli.
"Malah pernah senam bersama dengan istrinya," ucap SS, ditemani suaminya.
SS melanjutkan, RH melakukan hal ini secara tiba-tiba.
"Kayak disamber petir, ya Allah tidak nyangka," ujar SS, air matanya keluar.
SS mengatakan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang telah merasa kecewa dengan keluarganya.
"Pokoknya kami minta maaf kalau putra saya ada salah. Musibah, tiba-tiba," ucapnya, lirih.
Ibu Pelaku Jelaskan Gerak-gerik Putranya
SS, ibu dari RH, menjelaskan putranya ini kerap melamun dengan tatapan kosong.
"Setiap ibu lihat di rumah, anak ibu kadang suka bengong di depan pintu," kata SS, saat ditemui di rumahnya, Kamis (18/6/2020) sore).
Dikatakan SS, RH sempat membuka usaha yang menjual kue-kue bersama seorang kawannya.
Namun, usaha yang dirintis putranya ini tak bertahan selama satu tahun.
"Waktu usaha jualan kue-kue, anak ibu belum kayak sekarang, masih aktif gerak," kata SS.
Namun, saat Pemerintah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret 2020, RH membuka usaha lain.
Baca: ART Ceritakan Perilaku Buronan FBI: Pernah Diajak Berhubungan Badan, Selalu Kunci Pintu saat Tidur
"Sempat bantu-bantu temannya di usaha makanan juga. Kayak mengemas kue-kue, antarkan kuenya, begitu," jelas SS.
"Tapi semenjak ada PSBB, dia lebih sering di rumah dan suka bengong," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Ketua RT di Palmerah Tewas Ditusuk, Ini Kesaksian Ketua RW hingga Orangtua Penusuk