Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adakan Pertunjukan Online, Wayang Orang Bharata Sukses Raih Rekor MURI

Wayang Orang Bharata bekerja sama dengan National Geographic Indonesia dan PT Pertamina (Persero) sebagai mitra dalam program pelestarian budaya.

Editor: Content Writer
zoom-in Adakan Pertunjukan Online, Wayang Orang Bharata Sukses Raih Rekor MURI
Barry Kusuma
Wayang Orang Bharata. 

TRIBUNNEWS.COM - Gelegar suara dan seringai Prabu Corona Birawa memecah adegan pertama. Rupa wajah yang merah dan bertaring—sungguh mengerikan. Pemandangan itu merupakan penggalan dari adegan pembuka pagelaran wayang orang yang disiarkan langsung via ZOOM. Para seniman wayang orang mementaskannya dari rumah masing-masing pada Sabtu malam, 27 Juni silam.

Wayang Orang Bharata bekerja sama dengan National Geographic Indonesia dan PT Pertamina (Persero) sebagai mitra dalam program pelestarian budaya. Pentas ini merupakan bagian perayaan 15 tahun National Geographic Indonesia menjelajahi Nusantara, sekaligus mencari solusi untuk pentas kesenian pada tatanan “kenormalan baru”.

Kami mempersembahkan Siaran Langsung via Zoom: Wayang Orang Daring Pertama di Indonesia, bertajuk Sirnaning Pageblug”—dalam bahasa Indonesia bermakna “Hilangnya Pandemi”. Tajuk ini merupakan refleksi kita atas keprihatinan, doa, dan pengharapan supaya pandemi lekas berlalu.

Pada kesempatan ini kami mengajak para pemerhati budaya dan pemirsa untuk berdonasi setulus hati untuk seniman wayang orang yang aktivitasnya terhenti karena pandemi: BCA 5230316009 a/n Paguyuban Seniman Wayang Orang Bharata.

Wayang orang bharata saat pentas online.
Wayang Orang Bharata saat pentas online.

Teguh “Kenthus” Ampiranto selaku seniman wayang orang Bharata dan sutradara sebelum pementasan mengatakan “Kami tetap memegang pakem, hanya cara penyampaiannya yang harus diubah. Saya memikirkan kelanggengan wayang orang. Saya ingin kesenian ini bertahan sampai akhir zaman.”

Salah satu kreativitas untuk solusi masa pandemi, ungkap Kenthus, adalah menggunakan teknologi.

“Wayang orang ZOOM live pertama di indonesia juga suatu kreativitas di masa pandemi. Dari rumah masing-masing, kami menggelar wayang orang ZOOM,” ujarnya. 

Berita Rekomendasi

Kenthus membuka pagelaran wayang orang ini dengan sinopsis. Tajuk ini bercerita tentang Prabu Korona Birawa yang sedang kasmaran dengan Dewi Woro Sembadra, istri Raden Arjuna. Hasrat cinta ini jelas tak kesampaian karena kasih sayang sejati adalah jalinan rasa jiwa yang tulus, bukan hasrat keinginan, paksaan apalagi niat penguasaan.

“Kontekstualitas kisah ini menjadi gambaran kondisi bangsa yang sedang diserang virus corona nan durjana. Virus ini penuh hasrat jahat dan penuh nafsu penguasaan,” ungkap Kenthus.

“Raden Arjuna menjadi representasi sosok pemimpin. Dia mencegah, mengatasi, menyelesaikan segala permasalahan dan ancaman yang mengganggu kehidupan masyarakatnya,” imbuhnya.

Woro Sembodro menjadi gambaran Ibu Pertiwi yang menjadi objek niatan Korona yang ingin menguasai, menyakiti dan merebut dari pemilik sesungguhnya— rakyat Indonesia.

Pada puncak acara, Jaya Suprana, Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), menganugerahkan Rekor MURI untuk pagelaran ini. Anugerah pertama untuk Wayang Orang Bharata atas Rekor Wayang Orang Pertama yang Siaran langsung Melalui ZOOM. Kemudian, anugerah kedua dan ketiga masing-masing untuk National Geographic Indonesia dan CSR PT. Pertamina (Persero) atas Rekor Pendukung Wayang Orang Pertama yang Siaran langsung Melalui ZOOM.


“Saya sampaikan penghargaan kepada National Geographic bekerja sama dengan Wayang Orang Bharata yang telah berhasil menciptakan suatu mahakarya kebudayaan yang belum pernah dilakukan di Planet Bumi ini. National Geographic dan Wayang Orang Bharata berhasil menyelenggarakan pagelaran wayang orang secara virtual dengan teknologi online. Dan ini benar-benar suatu prakarsa yang merupakan kepeloporan, baik dalam bidang wayang orang maupun dalam bidang pergelaran online,” ujarnya. 

Selepas pertunjukan, semua seniman wayang orang yang terlibat dalam pentas ini tampil memperkenalkan diri. Pada saat inilah pagelaran yang sesungguhnya tersingkap. Awak di balik layar satu persatu melepas dan meluruhkan layar hijau yang berfungsi sebagai latar maya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas