Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tagihan Listrik Melonjak, Bupati Probolinggo dan Chef Arnold Ngamuk di Medsos, Begini Kronologinya

salah satu chef kondang Arnold Poernomo asal Surabaya, juga sempat mengaku kesal dengan tagihan listrik di rumahnya yang membengkak.

Editor: Sanusi
zoom-in Tagihan Listrik Melonjak, Bupati Probolinggo dan Chef Arnold Ngamuk di Medsos, Begini Kronologinya
Instagram @arnoldpo
Chef Arnold 

TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini warganet sempat dihebohkan dengan unggahan soal tagihan listrik yang melonjak tajam.

Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengeluhkan tagihan listrik yang naik lebih kurang 275 persen.

Namun, saat dikonfirmasi, Tantri enggan untuk menjelaskan nominal tagihan listriknya.

Baca: Akses Token Gratis PLN Juli 2020 lewat WhatsApp 08122-123-123 atau Login www.pln.co.id

"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?", tulis Bupati Tantri.

Sementara itu, salah satu chef kondang Arnold Poernomo asal Surabaya, juga sempat mengaku kesal dengan tagihan listrik di rumahnya yang membengkak.

Di akun Twitternya, @ArnoldPoernomo, Kamis (9/7/2020) pukul 11.20 WIB, Arnold sebut tagihannya naik menjadi empat kali lipat.

"Woi @infoPLN kenapa tagihan harga listrik rumah saya naik turun dari Rp 2,5 juta jadi Rp 10 juta? Kenapa?" tulis Arnold.

BERITA REKOMENDASI

Kekesalan Arnold tersebut sempat menyita perhatian warganet. Kicauan Arnold di-retweet hingga 2.388 kali dan disukai oleh 25.000 warganet di Twitter hingga Jumat (10/7/2020) siang.

Petugas tak baca meteran

Keluhan dua tokoh publik tersebut segera ditanggapi PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN).

Menurut PLN, tagihan listrik Bupati Tantri dan Arnold disebabkan akumulasi tagihan sejak adanya pandemi corona.

Pasalnya, saat pandemi petugas tidak turun ke lapangan untuk mencatat meteran di stand meter di periode Maret-Mei 2020.


"Selisih pemakaian tersebut terakumulasi ke dalam tagihan Juli 2020 dikarenakan pada akhir Juni angka stand meter sudah bisa dibaca petugas," ujar Manager PLN ULP Ngagel, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Iva Parastutik, saat dikonfirmasi soal tagihan listrik di rumah Arnold, Jumat (10/7/2020).

Hal senada juga dijelaskan Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) ULP Probolinggo Gery Gerhady.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas