BPTJ Siapkan Angkutan Alternatif Reguler untuk Pengguna KRL Bogor-Jakarta
BPTJ menyiapkan layanan bus reguler untuk mengurai kepadatan pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) saat jam sibuk.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyiapkan layanan bus reguler untuk mengurai kepadatan pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) saat jam sibuk.
Kepala BPTJ, Polana Pramesti, mengatakan masyarakat pelaju Bogor-Jakarta diharapkan pada bulan Agustus 2020 sudah dapat memanfaatkan angkutan alternatif reguler ini agar tidak bergantung pada KRL.
"Hal ini dilakukan karena dalam pelaksaan adaptasi kebiasaan baru, sering terjadi lonjakan pengguna KRL pada waktu tertentu," ucap Polana dalam keterangannya, Senin (13/7/2020).
Baca: BPTJ Perpanjang Penghentian Layanan Bus AKAP dan AKDP Hingga 7 Juni 2020
Kapasitas penumpang KRL sendiri, lanjut Polana, selama masa pandemi dibatasi maksimal 35 sampai 45 persen untuk memenuhi ketentuan physical distancing.
"Batas maksimal ini, tentunya dapat mengakibatkan seringnya terjadi penumpukan penumpang pada jam tertentu," ujar Polana.
Dari evaluasi masa adaptasi kebiasaan baru, menurut Polana, terjadi potensi demand dan saat ini sedang dilakukan kajian untuk memperkuat layanan bus tersebut.
Baca: BPTJ Tegaskan Kendaraan Pribadi dan Angkot di Jabodetabek Tidak Dilarang Selama PSBB
Polana menjelaskan, bentuk layanan ini nantinya adanya Bus Jabodeteabek Residential Conenexion atau JR Conn dengan rute point to point.
Layanan ini, ungkap Polana, memiliki titik pemberangkatan bukan dari terminal bus tetapi berada pada titik yang lebih terjangkau dari pemukimanan calon penumpang asal menuju titik tertentu di Jakarta.
"Dengan begitu diharapkan tidak terjadi penumpukan calon penumpang, di stasiun maupun di terminal," ujar Polana.
Polana juga menyebutkan, saat ini sudah ada perusahaan operator yang bersedia mengisi layanan JR Conn dan sedang melakukan berbagai persiapan.
"Hal ini dilakukan mngingat trayek yang dijalani layanan ini adalah lintas wilayah administratif di Jabodetabek, maka perizinannya ada di BPTJ dan kami tentunya akan mempermudah perizinannya," ucap Polana.
Terkait tarif JR Conn ini, Polana menyebut, tidak mungkin semurah tarif KRL karena tarif KRL disubsidi pemerintah, tetapi diupayakan masih dalam batas kewajaran dan terjangkau oleh para pelaju.
"Layanan Bus JR Conn ini juga akan konsisten diterapkan protokol kesehatan, sehingga kapasitas penumpang dibatasi maksimal 50 persen, agar ketentuan jaga jarak dapat dipenuhi," kata Polana.