Kematian Editor Metro TV Masih Misteri: 29 Saksi Diperiksa Hingga Dugaan Keterangan Palsu Pacar
Polisi telah mencocokkan keterangan Suci Fitri Rohmah dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dari hasil pemeriksaan, belum ada motif tewasnya Yodi yang bisa disimpulkan polisi.
Saat ini polisi masih mendalami motif tewasnya berdasarkan keterangan para saksi dan perunutan kegiatan Yodi sebelum ditemukan tewas.
Analisa awal, polisi menyebutkan Yodi adalah korban pembunuhan.
Motif begal atau perampokan disingkirkan lantaran barang-barang Yodi tak ada yang hilang saat ditemukan tewas.
Di tempat penemuan mayat, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Polisi Ungkap Penyebab Kematian
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mohammad Irwan Susanto mengatakan, editor Metro TV Yodi Prabowo tewas karena luka tusuk dari benda tajam.
Ia mengklarifikasi keterangan polisi sebelumnya yang menyebutkan adanya luka lebam karena penganiayaan pada jenazah Yodi Prabowo.
“Intinya, mungkin kemarin Polres salah menyampaikan. Kami ditegur pihak dokter forensik penyebab kematian bukan karena benda tumpul. Hanya karena benda tajam. Saya klarifikasi penyebab kematian bukan karena benda tumpul, tetapi yaitu (akibat) benda tajam,” ujar Irwan di Polres Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020) sore.
Berdasarkan otopsi awal, jenazah Yodi Prabowo mulai membusuk karena telah tewas 2 atau 3 hari sebelum akhirnya ditemukan.
Polisi awalnya menduga Yodi Prabowo dipukul dengan benda tumpul sebelum ditusuk dengan pisau.
“Sesuai hasil otopsi awal, dokter forensik tidak ada menemukan kekerasan (dengan) benda tumpul,” ujar Irwan.
Polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher di jenazah Yodi Prabowo.
Baju dan jaket Yodi Prabowo bolong akibat tusukan pisau.