Bocah Tenggelam di Pantai Bahtera Jaya Ancol: Kronologi Hingga Petugas Kesulitan Cari Korban
Korban dikabarkan tenggelam sekitar pukul 12.30 WIB setelah dirinya sempat terbawa arus ke tengah laut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi insiden bocah tenggelam di pantai kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (19/7/2020).
Korbannya seorang bocah laki-laki berinisial YR, berusia 11 tahun.
Baca: Identitas Enam Korban yang Tenggelam di Sungai Bahapal, Rahman Belum Ditemukan
Dia dilaporkan hilang dan diduga tenggelam ketika berenang di perairan dekat Pantai Bahtera Jaya, Ancol.
Korban dikabarkan tenggelam sekitar pukul 12.30 WIB setelah dirinya sempat terbawa arus ke tengah laut.
Teman-teman korban sempat berupaya menyelamatkan YR, namun tak berhasil.
Pencarian terhadap YR juga sudah dilakukan sejak sekitar pukul 13.00 WIB siang hari tadi oleh petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Utara.
Selama berjam-jam, petugas menyisir lautan pesisir Pantai Bahtera Jaya dengan menggunakan perahu karet.
Penyisiran dilakukan dalam jarak sekitar 500 meter di sekitar lokasi tenggelamnya YR.
Sekitar pukul 17.00 WIB, petugas menghentikan sementara proses pencarian lantaran hasilnya nihil.
Tiga Kendala Sulitnya Pencarian Korban
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara menghentikan sementara pencarian bocah laki-laki itu.
Hugeng P, Danton Sektor 5 Pemadam Kebakaran Kecamatan Pademangan, mengatakan ada tiga kendala utama yang ditemui petugas di lapangan.
Kendala pertama ialah area lautan dekat Pantai Bahtera Jaya yang dipenuhi perahu dan kapal. Kendala kedua berkaitan dengan kedalaman air laut.
Menurut Hugeng, kedalaman laut yang mencapai lebih kurang 9 meter menyulitkan petugas yang menyisir lokasi hanya menggunakan perahu karet.
Kendala ketiga adalah arus yang sedang tinggi-tingginya saat air pasang sore ini.
Tingginya arus membuat penyelam dari Sudin Gulkarmat Jakarta Utara tidak berani mengambil risiko untuk turun ke dalam laut.
"Untuk penyelamannya kita juga butuh penyelam yang benar-benar menggunakan alat safety. Kita sudah siap, namun karena arus air lautnya sangat tinggi, kita pun juga ada keterbatasan," ucap Hugeng di lokasi.
Bukan Tempat untuk Berenang
Menurut Kapolsek Pademangan Kompol Joko Handono, perairan yang berhadapan langsung dengan pantai tersebut seharusnya tidak diperbolehkan untuk aktivitas berenang.
"Jadi memang bukan untuk rekreasi, cuma kadang warga memanfaatkan itu untuk mau lihat laut. Memang tidak diperuntukan untuk mandi-mandi," kata Joko saat dikonfirmasi wartawan.
Tepi pantai tersebut, dikatakan Joko, juga sejatinya merupakan tempat berlabuh bagi kapal dan perahu.
Di sisi lain, pengawasan terhadap pengunjung yang melakukan aktivitas berenang di Pantai Bahtera Jaya juga sangat minim.
"Karena untuk renang kan harus diawasi, harus ada seperti (Pantai) Ancol. Dan tidak diperuntukan untuk itu (berenang)," ucap Joko.
Pantauan di lokasi, meskipun tak ada pengawasan yang ketat, pengunjung tetap berenang di pinggir pantai tersebut.
Tak jauh dari tempat para pengunjung berenang juga terlihat perahu-perahu nelayan serta kapal-kapal besar yang dijangkarkan.
Baca: Buaya 3 Meter Serang Bocah 6 Tahun, Korban Alami Luka Serius di Kepalanya
TribunJakarta.com juga sempat mengunjungi kantor Unit Pengelola Gelanggang Olahraga Bahtera Jaya yang berada di lokasi.
Namun, pintu kantor tersebut terkunci dan tidak ada satupun pihak pengelola yang bisa ditemui.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Petugas Terkendala Cari Cari Bocah Pria Tenggelam di Pantai Bahtera Jaya Ancol, dan Polisi Sebut Lokasi Bocah Tenggelam di Pantai Bahtera Jaya Ancol Bukan untuk Berenang