Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Pelaku Pengeroyokan Remaja Peretas Situs NASA Ditangkap, Begini Sikap Keluarga

Dandi Saseno, abang dari Putra, mengatakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan berat terhadap adiknya itu kepada polisi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Satu Pelaku Pengeroyokan Remaja Peretas Situs NASA Ditangkap, Begini Sikap Keluarga
KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI
Putra Aji Adhari, siswa kelas 2 MTS Manbaul Khair, Ciledug, Tangerang dikabarkan bisa meretas situs milik National Aeronautics and Space Administration ( NASA), KPU, BCA, Bank Mandiri, dan Bank Jateng pada 2019. Kini sang peretas dikabarkan kritis akibat dikeroyok oleh orang tak dikenal. 

Operasi Kepala Biaya Capai Rp 200 Juta

Putra Aji Adhari (16) kini terbaring kritis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta Timur.

Malam ini, remaja yang pernah meretas situs Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) itu akan dioperasi bagian kepalamya.

Putra menderita luka parah di sekujur tubuhnya setelah dikeroyok kelompok remaja tidak di kenal di bilangan Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020).

Namun yang terparah adalah luka di bagian kepalanya, tepatnya di sekitar area telinga kiri.

Dandi Saseno, abang dari Putra mengatakan, tulang tempurung kepalanya ada yang retak dan harus diangkat agar tidak menghambat darah.

"Jadi kepalanya harus dioperasi biar enggak nyumbat darahnya," ujar Dandi saat ditemui di kediamannya, Jalan Sawo, Larangan, Tangerang, Sabtu (1/8/2020).

Berita Rekomendasi

Dandi mengatakan, Putra sudah dirujuk ke RSPON pada Jumat malam (31/8/2020), namun remaja yang akan duduk di bangku SMA itu harus menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.

"Tadinya di Sari Asih seminggu lebih. Di Sari Asih jahit jahit sudah kan, cuma ini mau operasi makanya dirujuk ke RSPON, di Sari Asih enggak ada alatnya. Semalam baru dipindahkan," ujarnya.

Operasi kepala tidak murah, Dandi mengungkapkan, biayanya mencapai Rp 200 juta.

"Kurang lebih 200 lah, Rp 200 juta," ujarnya.

Dandi mengatakan, Putra yang masih 16 tahun itu sudah bekerja di rumah, dan teman kerjanya mulai donasi untuk mengurangi beban berat biaya operasi itu.

"Alhamdulillah sih sampai saat ini ada yang bantu sih. Dari temannya, teman kerjanya. Kan si Putra kerja juga, kerja dari rumah sistem kontrak gitu," ujarnya.

Meski sudah mendapat bantuan, namun Rp 200 juta tetap biaya yang besar.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas