Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sesuaikan dengan Penerapan Ganjil Genap, MRT Jakarta Perpanjang Waktu Operasionalnya

"Layanan jam operasional MRT Jakarta kami perpanjang sampai dengan pukul 22.00 WIB," katanya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Sesuaikan dengan Penerapan Ganjil Genap, MRT Jakarta Perpanjang Waktu Operasionalnya
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah penumpang saat akan naik Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2020). PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan selang waktu keberangkatan antar kereta menjadi 30 menit sekali mulai Senin, 20 April 2020. Hal itu sebagai bagian dari dukungan penerapan pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Selain itu, tiga stasiun tidak akan beroperasi melayani penumpang diantaranya yaitu Stasiun Haji Nawi, Blok A, dan ASEAN. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut kebijakan pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil genap, PT MRT Jakarta melakukan penyesuaian jadwal operasional.

Per Senin 3 Agustus 2020 atau bertepatan dengan penerapan kebijakan ganjil genap, PT MRT Jakarta memperpanjang batas akhir jam operasional satu jam lebih lama dari semula pukul 21.00 WIB menjadi 22.00 WIB.

"Layanan jam operasional MRT Jakarta kami perpanjang sampai dengan pukul 22.00 WIB," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).

Adapun jam operasional MRT Jakarta pada hari kerja (weekdays) yakni mulai pukul 05.00 - 22.00 WIB, dan akhir pekan (weekend) pukul 06.00 - 20.00 WIB.

Jarak kedatangan antar kereta (headway) pada hari kerja yakni setiap 5 menit untuk jam sibuk atau pada rentang waktu 07.00 - 09.00 WIB dan 17.00 - 19.00 WIB.

Sementara di luar jam sibuk tersebut jarak kedatangan kereta adalah 10 menit.

Berita Rekomendasi

Pada akhir pekan headway kereta adalah setiap 20 menit.

Pembatasan penumpang di dalam gerbong juga masih diterapkan yakni hanya 50 persen dari kapasitas maksimal.

Jumlah penumpang tetap dibatasi 62-67 orang per gerbong, atau 390 orang per rangkaian kereta.

Dalam operasionalnya, PT MRT Jakarta tetap menerapkan protokol kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan.

Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan penggunaan masker, mencuci tangan, serta diimbau tetap menjaga jarak.

Penumpang MRT Jakarta juga diimbau tidak berbicara baik satu atau dua arah saat di dalam kereta atau area peron stasiun.

"Kami juga tetap pastikan seluruh protokol kesehatan diterapkan dengan baik," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas