4 Jam Sembunyi, Saksi Mata Pembakaran Polsek Ciracas: Jalan Raya Bogor Sangat Mencekam
Rotua (26) tidak akan pernah lupa momen dirinya empat jam bersembunyi di sebuah gereja di malam terjadinya insiden pembakaran Polsek Ciracas Jaktim.
Penulis: Lucky Oktaviano
Editor: Anita K Wardhani
"Kaget saya, ada itu orang-orang yang pakai motor abis ditanya tahu-tahu dipukuli sampai tersungkur di aspal," tutur Rotua.
Menyaksikan kejadian itu, Rotua kemudian hanya berpikir cara untuk kabur dari iring-iringan konvoi tersebut. Sejumlah pemotor yang dipukuli benar-benar nampak tak berdaya. Seusai dipukuli, kata Rotua, mereka disuruh menyingkir dari Jalan Raya Bogor oleh ratusan orang tak dikenal itu.
Beruntung Rotua melihat ada sejumlah kendaraan roda empat menerabas iring-iringan konvoi dan berhasil lolos.
"Pas itu saya beruntung karena ada mobil-mobil itu agak banyak langsung nerabas gitu aja. Akhirnya yang pada naek motor juga nekat nerabas, saya ngikut nerabas biar lolos" sambung Rotua.
Sembunyi di Gereja Selama Empat Jam
Rotua dan seorang rekannya berhasil lolos dari iring-iringan konvoi yang saat itu berhenti di Pool Mayasari Bakti. Rotua memacu sepeda motornya dengan sangat cepat dan lekas berbelok ke kiri di saat tiba pertigaan Denzipur.
Ia memasuki Jalan Sudirman, melewati sebuah sekolah dan berhenti tepat di Gereja Aloysius Gonzaga. Rotua masuk ke dalam gereja untuk mencari perlindungan. Beruntung ia melihat sejumlah sekuriti gereja saat itu sedang bersiaga di pos.
"Waktu itu udah hampir pukul 01:30 WIB. Abis lolos masuk ke Jalan Sudirman saya ama temen langsung masuk saja ke gereja. Nyari perlindungan saja, soalnya di depan serem banget. Mencekam banget pokoknya," tutur Rotua.
Rotua dan seorang temannya berlindung di gereja sampai sekira pukul 05:00 WIB. "Waktu itu kata satpam udah kondusif, udah dijagain juga sama Denzipur. Makanya bisa pulang pas jam 5," ujar Rotua.
Rotua mengatakan, pengalamannya bersembunyi di gereja tidak akan pernah terlupakan. Baginya, menyaksikan konvoi yang melibatkan ratusan orang tak dikenal itu sebuah momen tak terlupakan.
"Engga bakal lupa, waktu itu emang mencekam banget Jalan Raya Bogor. Soalnya di mana konvoi itu lewat, itu pasti ada aja yang dipukul atau dibakar," ujar Rotua.