Cerita Walikota Jakarta Selatan Kenang Sekda DKI Saefullah Saat Bermain Bulutangkis
Marullah Matali menceritakan dirinya sempat bermain bulutangkis dengan Sekda DKI Jakarta, Saefullah menghembuskan nafas terakhir akibat Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali menceritakan dirinya sempat bermain bulutangkis dengan Sekda DKI Jakarta, Saefullah menghembuskan nafas terakhir akibat Covid-19.
Sebelas hari sebelumnya atau kira-kira pada 5 September 2020, Saefullah masih sempat bermain bulutangkis dengannya.
"Beliau masih bermain badminton dengan saya. Hari Jumat malam Sabtu ketika meresmikan lapangan bulutangkis di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan," kata Marullah dalam webinar LDII Peduli Covid-19, Minggu (20/9/2020).
Baca: Anies Ungkap Momen Terakhir Bersama Mendiang Sekda DKI Saefullah
Saat itu, Saefullah masih bermain bulutangkis dengan lincah dan masih bisa melakukan pukulan keras atau smash.
Marullah Matali tidak menyangka momen tersebut menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan Saefullah.
"Beliau diambil Allah SWT pada beberapa hari lalu tepatnya pada tanggal 16 September jam 12.55 beliau masih menyandang jabatan Sekretaris Daerah," ujarnya.
Baca: Eks Ketum Jakmania Kenang Kedekatan dengan Sekda DKI Jakarta: Sering Diskusi Tentang Persija
Marullah mengatakan banyak orang yang tidak menyangka Sekda Saefullah meninggal dengan cepat.
Padahal beberapa hari sebelumnya ia masih nampak sehat dan yang lebih membuatnya kaget Sekda Saefullah meninggal karena terpapar Covid-19.
"Kemarin juga camat di Kelapa Gading, M Harmawan wafat dan beberapa hari sebelumnya ada Lurah di Meruya Jakarta Barat yang wafat. Tiga orang yang wafat ini sebab Covid-19," ujarnya.
Baca: Wakil Presiden Maruf Amin Berduka Atas Wafatnya Sekda DKI Jakarta Saefullah
Marullah meyakinkan Covid-19 bukan isapan jempol dan virus itu nyata adanya.
Bahkan kejadian tersebut menurutnya sebagai bantahan informasi-informasi yang menuding pemerintah menakut-nakuti masyarakat dengan virus tersebut
"Bahkan seorang Sekda diambil nyawanya oleh Allah SWT karena Covid-19," kata Marullah
Walikota Jakarta Selatan menyoroti Covid-19 sangat berbahaya.