Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motif Kedua Pelaku Mutilasi: Terdesak Kebutuhan Ekonomi dan Belum Makan Berhari-hari

Di tengah kondisi yang belum makan beberapa hari, keduanya pun mulai terinpirasi untuk melakukan tindak kejahatan berupa pemerasan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Motif Kedua Pelaku Mutilasi: Terdesak Kebutuhan Ekonomi dan Belum Makan Berhari-hari
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
DAF (26) alias Fajri dan LAS (27) alias Laeli tersangka kasus mutilasi saat ditemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang kekasih Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) mengungkapkan alasan melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap korbannya.

Kepada kepolisian, keduanya mengaku tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus mengatakan kedua tersangka yang memiliki hubungan gelap itu telah sama-sama tinggal berdua di sebuah kosan sejak lama. 

Menurut Yusri, keduanya tak lagi sanggup untuk membiayai sewa kamar hingga biaya makan sehari-hari.

Pasalnya, Laeli tidak lagi bekerja sebagai guru les Kimia untuk mahasiswa.

"Mereka tinggal dalam kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos dan kehidupan sehari hari. Karena yang bekerja itu adalah L sebenarnya. L sempat mengajar les untuk mahasiswa suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).

Laeli Atik Supriyatin belajar dari medsos sebelum mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu menjadi 11 bagian
Laeli Atik Supriyatin belajar dari medsos sebelum mutilasi HRD Rinaldi Harley Wismanu menjadi 11 bagian (Kolase Tribunnews.com)

Baca: Tersangka Mutilasi Beli Emas Pakai Harta Rinaldi, Ibu Laeli Nangis di Mesin Jahit : Kaya Diperalat

Di tengah kondisi yang belum makan beberapa hari, keduanya pun mulai terinpirasi untuk melakukan tindak kejahatan berupa pemerasan.

Berita Rekomendasi

Alhasil, Laeli akhirnya bertemu dengan korban yaitu Rinaldi Wismanu dari aplikasi pertemanan.

"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya adalah pemerasan pada korban. Kemudian mencari yang terdekat adalah korban yang jadi korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak di situ," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas