Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demo Anti UU Cipta Kerja di Jakarta Sisakan 398 Ton Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Andono Warih menyebut, pihaknya berhasil mengangkut 398 ton sampah sisa kerusuhan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Demo Anti UU Cipta Kerja di Jakarta Sisakan 398 Ton Sampah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengunjukrasa yang berasal dari buruh, mahasiswa, dan pelajar terlibat bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Jakarta, Kamis (8/10/2020). Mereka menuntut pemerintah untuk membatalkan UU Cipta Kerja yang dinilai memberatkan pekerja. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demo tolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) kemarin di DKI Jakarta berujung ricuh.

Sejumlah fasilitas pubik, seperti halte Transjakara, Stasiun MRT, hingga kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dirusak massa tolak Omnibus Law.

Tak hanya itu, sejumlah pos polisi pun dibakar oleh demonstran yang mengamuk.

Pascademo, sampah dari puing-puing bangunan hingga pecahan kaca berserakan di mana-mana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Andono Warih menyebut, pihaknya berhasil mengangkut 398 ton sampah sisa kerusuhan.

“Sampai saat ini terkupul sampah seberat 398 ton. Ada puing, pecahan kaca, dan sampah lain sisa dari aksi massa kemarin,” ucapnya, Jumat (9/10/2020).

Baca: 5 Kejanggalan Rusuh Demo Anti UU Cipta Kerja, Polanya Sama dengan Demo 2019

Baca: Pelajar yang Bikin Rusuh di DKI Ngaku Diajak di Medsos, Dapat Uang, Makan dan Transportasi Gratis

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, pasukan oranye sampai saaat ini masih terus bekerja membersihkan sisa kerusuhan semalam.

BERITA REKOMENDASI

“Sekarang kami lakukan gerebe puing di lintasan Tranjakata dari Thamrin sampai dengan Gajah Mada. Kami terus bergerak dan menyisir sampai tuntas,” ujarnya.

Untuk memudahkan proses pembersihan, sejak semalam Dinas LH DKI telah menerjunkan 12 unit penyapu jalan otomatis (road sweeper), 12 unit mobil bak terbuka, 20 unit truk sampah, dan 30 unit truk sampah tiper.

“Total ada 1.100 personel yang kami terjunkan untuk mengangkut sampah,” kata dia.

Berikut TribunJakarta.com merangkum beberapa kerusakan yang terjadi di Jakarta saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

1. Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hancur


Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka Selatan dirusak massa.

Terpantau pada pukul 17.50 WIB, kantor Kementerian ESDM dalam kondisi rusak di bagian gerbangnya.

Bahkan, huruf-huruf pada papan nama bangunan yang bertuliskan 'Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral' beserta alamatnya juga sudah terlihat hancur.

Beberapa bagian pagar besi yang melingkari gedung tersebut pun terlihat jebol usai dirusak massa.

Tak hanya merusak bagian gerbang, massa aksi juga merusak bangunan utama Kantor Kementerian ESDM.

TribunJakarta.com memantau, salah satu bagian yang rusak parah ada di lobby depan gedung.

Kaca di depan lobby tersebut tampak porak poranda usai terkena lemparan batu oleh masa aksi.

Dikutip TribunJakarta.com dari berbagai sumber bahkan massa aksi diduga melakukan penjarahan.

Salah seorang security kantor ESDM mengatakan barang-barang yang dijarah antara lain komputer dan beberapa laptop hingga handphone yang berada di pos keamanan.

2. Ekskavator MRT Dibakar

Sejumlah peralatan konstruksi MRT Fase 2 tak luput dari amuk massa aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, ada dua mini ekskavator yang dibakar pendemo.

Adapun pembakaran terjadi di depan Kantor Sinarmas Land Plaza, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain membakar sejumlah alat berat, pendemo juga merobohkan pagar proyek.

"Beberapa peralatan konstruksi MRT Fase 2 terdampak di antaranya dua perangkat Mini Excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek yang rubuh," ucap Kamal dalam pesan singkatnya, Kamis (8/10/2020).

5. Gedung Bioskop Dibakar

Bangunan bekas bioskop Grand Theater di kawasan Senen, Jakarta Pusat, dibakar massa yang anarkistis, Kamis (8/10/2020) malam.

Para petugas pemadam kebakaran yang didukung 30 unit mobil pemadam berupaya memadamkan api hingga Jumat (9/10/2020) dini hari.

Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan melakukan upaya pemadaman karena khawatir menjadi target tindakan anarkistis.

Para petugas baru bisa melakukan pemadaman ketika aparat TNI memberikan pengawalan.

Bekas bioskop Grand Theater yang terbakar merupakan gedung lama yang sudah kosong.

Namun, api menjalar ke sejumlah ruko yang berada di sekitar gedung.

6. 20 Halte Dirusak

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ada puluhan halte yang rusak imbas demo omnibus law ricuh.

Anies Baswedan menyebut kerugian dari kerusakan ini mencapai puluhan miliar Rupiah.

"Memang kita, total kerusakan ada 20 halte, diperkirakan kerugian sekitar, kerusakannya sekitar Rp 55 miliar," kata Anies Baswedan di Halte Tosari, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).

Anies Baswedan menargetkan seluruh fasilitas publik di Jakarta bisa dipakai kembali setelah demo ricuh memprotes omnibus law.

Anies menargetkan seluruh puing-puing sisa kericuhan sudah bersih siang nanti.

7. Pos Polisi Dibakar

Pos polisi Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat juga turut jadi sasaran amuk massa.

Diwarnai kericuhan, sejumlah massa membakar pos polisi yang ada di Patung Kuda, sore tadi.

Pantauan TribunJakarta.com, sekitar pukul 17.00 WIB, suasana di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, tampak porak poranda.

Serpihan bebatuan, bekas lemparan massa aksi berserakan di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Patung Kuda.

Kawat berduri yang sudah dipasang tampak sudah tidak berdiri lagi.

Terlihat, pos polisi yang ada di lokasi sudah hangus terbakar.

Meski api sudah padam, namun asap masih tampak mengepul di sisa-sisa bangunan yang hangus tersebut.

Sejumlah massa sempat berlarian. Sebagian diantaranya bergerak ke arah Sarinah.

8. Kaca Halte MRT Pecah

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin mengatakan, sejumlah fasilitas stasiun MRT rusak akibat ricuh pada aksi penolakan UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) kemarin.

"Terdapat kerusakan di beberapa fasilitas pendukung, namun petugas keamanan tetap bersiaga menjaga sarana dan prasarana MRT Jakarta," ucap Kamal dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

Kerusakan tersebut di antaranya adalah kaca pecah pada Pintu Entrance MRT Bundaran HI dan Pintu Entrance MRT Setiabudi Astra.

Lalu tangga penumpang tertimpa kaca entrance yang pecah.

(TribunJakarta.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pasca-Demo Tolak UU Cipta Kerja, 398 Ton Sampah Berserakan di Jakarta

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas