Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIVE STREAMING Kondisi Demo 13 Oktober 2020 di Jakarta, Berikut Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Istana

Berikut ini link live streaming kondisi demo 13 Oktober 2020 di Jakarta beserta rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Kepresidenan.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in LIVE STREAMING Kondisi Demo 13 Oktober 2020 di Jakarta, Berikut Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Istana
YouTube/ Kompas TV
Demo PA 212 tolak UU Cipta Kerja 

TRIBUNNEWS.COM - Simak link live streaming kondisi demo tolak UU Cipta Kerja berikut pada Selasa (13/10/2020) hari ini.

Selain link live streaming kondisi demo tolak UU Cipta Kerja, di dalam artikel ini dilengkapi juga skema rekayasa lalu lintas di sekitar Istana yang telah disiapkan Porli.

Demo untuk menolak UU Cipta Kerja kembali berlanjut.

Dikutip dari Wartakotalive.com, beberapa ormas Islam yang akan turun adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa - GNPF MUI, Presidium Alumni (PA) 212, hingga Front Pembela Islam (FPI).

TETAP TOLAK OMNIBUS LAW - Ratusan elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se Kota Tangerang, menggelar aksi unjukrasa menolak UU Omnibus Law di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (12/10/2020). Aksi unjukrasa ini makin memanas ketika para pengunjukrasa membakar ban bekas dan menuntut untuk bertemu dengan Ketua DPRD Kota Tangerang agar ikut memberikan pernyataan serupa dengan yang dituntut pengunjukrasa. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TETAP TOLAK OMNIBUS LAW - Ratusan elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se Kota Tangerang, menggelar aksi unjukrasa menolak UU Omnibus Law di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (12/10/2020). Aksi unjukrasa ini makin memanas ketika para pengunjukrasa membakar ban bekas dan menuntut untuk bertemu dengan Ketua DPRD Kota Tangerang agar ikut memberikan pernyataan serupa dengan yang dituntut pengunjukrasa. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Baca juga: Disahkannya UU Cipta Kerja, Pengamat Sebut Ancaman Negara untuk Pelanggar Tata Ruang Menguat

Baca juga: LIVE STREAMING FPI dan Ormas Tolak UU Cipta Kerja, Hendak ke Istana Tertahan di Depan Kemenpar

Suasana demo hari ini di Jakarta dapat Ada saksikan melalui link live streaming TV online.

Sementara terkait rekayasa lalu lintas di sekitar Istana dapat Anda simak pada artikel ini.

Link live streaming TV online kondisi demo hari ini:

BERITA TERKAIT

Kompas TV

TV One

CNN Indonesia

Skema Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas menyusul akan adanya aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di sekitar Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Diketahui, aksi unjuk rasa kali ini digelar oleh GNPF Ulama dan PA 212 di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020).

"Kami sudah siapkan alih arus di sekitar Istana Merdeka hari ini. Diimbau hindari kawasan Istana Merdeka," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Draf UU Cipta Kerja Menyusut Jadi 812 Halaman, Arief Poyuono Yakin Substansi Tak Berubah

Baca juga: Federasi Buruh Was-was Jika Uji Materi UU Cipta Kerja Dibawa ke MK

Sambodo mengatakan rekayasa arus lalu lintas tersebut telah berlaku sejak Senin (12/10/2020) malam.

"Malam kemarin Jalan Medan Merdeka Barat (arah Istana, Red) dan Harmoni sudah ditutup, disisakan jalur busway," tandasnya.

Berikut skema pengalihan arus lalu lintas di sekitar Istana Negara yang diwartakan Tribunnews.com sebelumnya:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju ke Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Adul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jl Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Prabowo: Pasti Ada Dalang dan Dibiayai Asing

Baca juga: Pengamat Duga Ada 2 Kelompok yang Manfaatkan Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

KSPI Imbau Demo UU Cipta Kerja Dilakukan secara tertib dan Tak Anarkis

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku tak tahu menahu latar belakang dari unjuk rasa yang dilakukan kelompok FPI dan PA 212.

"Kami tidak tahu apa latar belakang kawan-kawan yang aksi hari ini. Kami tidak tahu, sehingga saya tidak bisa memberikan komentar terhadap ketidaktahuan saya," ujar Said Iqbal, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/10/2020).

Said menegaskan setiap pihak, warga negara atau organisasi berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum sesuai UU No 9 Tahun 1998. Termasuk dengan FPI dan PA 212.

Said mengimbau agar mereka untuk tidak melakukan demo dengan anarkis, kekerasan hingga berujung pada kerusuhan.

Baca juga: KAMI Disebut Sengaja Buat Rusuh Demo UU Cipta Kerja di Medan, Kapolda Sumut: Bisa Kita Buktikan

Baca juga: Layanan Transjakarta Dihentikan Akibat Demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda

"Imbauan kami lakukanlah dengan tertib damai, tidak ada anarkis, tidak ada kekerasan, tidak ada kerusuhan. Ini imbauan".

"Kami pun di buruh ketika mogok nasional mengimbau itu kepada anggota kami, jangan anarkis, jangan rusuh, jangan rusak fasilitas umum," kata dia.

Said juga menegaskan gerakan perjuangan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah non-violance atau anti kekerasan.

"Itu sikap serikat buruh, anti kekerasan. Tolong itu dicatat supaya rakyat mengerti dan memahami, kita kan mencari simpati rakyat agar mendapat dukungan. Maka kita harus anti kekerasan, tidak boleh ada kerusuhan, tidak boleh anarkis," tandasnya.

(Tribunnews.com/Fajar/Igman Ibrahim/Vincentius Jyestha Candraditya)(Wartakotalive.com/Dian Anditya Mutiara)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas