Polri Klaim Mobil Ambulans yang Ditembaki Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Bawa Batu dan Logistik
mobil ambulans yang sempat viral ditembaki polisi diklaim membawa logistik dan batu untuk pedemo unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
![Polri Klaim Mobil Ambulans yang Ditembaki Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja Bawa Batu dan Logistik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demonstrasi-uu-cipta-kerja-berakhir-ricuh_20201013_183343.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus mengatakan mobil ambulans yang sempat viral ditembaki polisi diklaim membawa logistik dan batu untuk pedemo unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Menurut Yusri, salah satu penumpang berinisial N yang ditangkap polisi diklaim mengakui mobil ambulans tersebut membawa logistik dan batu untuk para pedemo.
"Dari hasil keterangan awal ada dugaan bahwa ambulans tersebut bukan untuk kesehatan tetapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo. Ini keterangan dari salah satu itu yang loncat," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Lebih lanjut, Yusri mengatakan pihaknya masih mendalami lanjut terkait informasi tersebut.
Hingga saat ini, mobil ambulans berikut 4 penumpang di dalamnya telah diamankan polisi.
![Sebuah video viral di media sosial yang menampilkan satu unit mobil ambulans dikejar dan ditembak aparat Kepolisian. Lokasi penembakan ambulas tersebut diduga terjadi dk kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa kemarin.](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ambulas-demo.jpg)
"Ini masih kami masih dalami semuanya. Apakah keterangan itu memang betul atau tidak kami akan dalami. Nanti silakan teman-teman tunggu hari ini seperti apa akan kami sampaikan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mobil ambulans yang dihujani tembakan gas air mata oleh Korps Brimob saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja diamankan polisi.
Mobil itu diamankan di daerah Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020) malam.
Baca juga: Mobil dan Penumpang Ambulans yang Ditembaki Polisi Saat Demo Omnibus Law Diamankan di TIM
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihak kepolisian juga menangkap 4 orang penumpang ambulans yang sempat berada di dalam mobil tersebut.
"Malam kita temukan ambulannya dan juga penumpangnya itu di daerah Taman Ismail Marzuki. Sekarang kita sudah amankan di Polda Metro Jaya," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Kejadian penembakan itu bermula saat mobil ambulans yang tengah lewat tersebut akan diperiksa personel Brimob yang berjaga aksi unjuk rasa. Menurut Yusri, mobil ambulans itu justru mencoba melarikan diri saat hendak diperiksa.
"Kita ketahui ada 4 orang di dalamnya coba melarikan diri dengan mundur nyaris menabrak petugas saat mundur, terus diberhentikan lagi dihadang di depannya juga maju dengan kecepatan tinggi juga nyaris menabrak petugas pada saat itu," jelasnya.
Saat kejadian, satu penumpang mobil ambulans berinisial N disebutkan loncat keluar dari dalam kendaraan tersebut. Penumpang inilah yang didalami keterangan untuk mencari mobil ambulans tersebut.
"Coba teman-teman lihat di media sosial yang beredar bahkan satu penumpangnya di dalamnya loncat. Ini yang berhasil kita amankan inisialnya N ini yang membuat petugas curiga," tandasnya.
Namun, Kepolisian RI tidak menjelaskan alasan menghujani tembakan gas air mata kepada mobil ambulans tersebut. Hingga saat ini, kasus itu masih tangani oleh Polda Metro Jaya.
![Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa aksi saat demonstrasi di Gambir, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demonstrasi-uu-cipta-kerja-berakhir-ricuh_20201013_185212.jpg)
Untuk diketahui, rekaman video berdurasi 23 detik yang menunjukkan detik-detik mobil ambulans dicegat sejumlah personel polisi viral di media sosial. Mobil ambulans itu tampak mencoba melarikan diri dari kepungan polisi.
Kejadian tersebut terjadi saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di sekitar Menteng Huis, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) kemarin.
Saat berusaha menjauh dari kerumunan polisi, mobil tersebut dihujani dengan tembakan gas air mata sembari dilakukan pengejaran. Bahkan, mobil ambulans itu sempat berjalan mundur hingga berhasil kabur dari kejaran puluhan personel polisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.