Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok Demo, Jakarta Masih Zona Merah Covid-19, Kapolda Metro: Jangan demi Unjuk Rasa Jadi Terpapar

Ia berharap masyarakat tetap memperhatikan kondisi tersebut, supaya giat unjuk rasa tidak memperparah keadaan penularan Covid-19 di ibu kota.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Besok Demo, Jakarta Masih Zona Merah Covid-19, Kapolda Metro: Jangan demi Unjuk Rasa Jadi Terpapar
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana berharap elemen masyarakat yang berniat melakukan aksi unjuk rasa, turut menimbang soal kondisi pandemi Covid-19.

Mengingat DKI Jakarta termasuk dalam wilayah kategori zona merah.

Diketahui sejumlah elemen masyarakat kembali merencanakan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Selasa (20/10) besok, bertepatan dengan momentum 1 tahun pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.

"Saya berharap ke masyarakat sampai saat ini Jakarta ini perkembangan masih zona merah Covid-19, hampir setiap hari tracing itu masih di atas seribu jadi menurut WHO tingkat kerawanan terhadap Covid-19 masih tinggi," kata Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020).

Sejumlah Buruh yang tergabung dalam SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia), melakukan aksi unjuk rasa menolak  UU Omnibus Law di Kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka mengundang beberapa dukun santet untuk melakukan ritual menyantet anggota DPR yang menurutnya telah memgesahkan UU Gaib. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah Buruh yang tergabung dalam SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia), melakukan aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka mengundang beberapa dukun santet untuk melakukan ritual menyantet anggota DPR yang menurutnya telah memgesahkan UU Gaib. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Menurutnya di tengah pandemi, jika ingin mengutarakan aspirasinya kepada pemerintah bisa dilakukan melalui cara mediasi dengan mengutus perwakilan untuk berbicara.

Baca juga: Ada Rencana Aksi Unjuk Rasa di Momentum 1 Tahun Jokowi-Maruf, Kapolda Metro Siapkan Pengamanan

Ia berharap masyarakat tetap memperhatikan kondisi tersebut, supaya giat unjuk rasa tidak memperparah keadaan penularan Covid-19 di ibu kota.

Terlebih pihak kepolisian sebelumnya mendapati total 81 orang yang diamankan saat aksi unjuk rasa kemarin, ternyata reaktif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

Berita Rekomendasi

Bahkan ada 10 orang telah dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil swab test.

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sejumlah Buruh yang tergabung dalam SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia), melakukan aksi unjuk rasa menolak  UU Omnibus Law di Kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka mengundang beberapa dukun santet untuk melakukan ritual menyantet anggota DPR yang menurutnya telah memgesahkan UU Gaib. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah Buruh yang tergabung dalam SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia), melakukan aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Mereka mengundang beberapa dukun santet untuk melakukan ritual menyantet anggota DPR yang menurutnya telah memgesahkan UU Gaib. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.

Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

"Jangan sampai karena demo terpapar, kemudian sampai di rumah menularkan ke keluarga, sayangi lah keluarga. Kalau memang harus bertemu dengan siapa, kita mediasi cukup perwakilan saja. Ini masih pandemi ini berbahaya," ujar Nana.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas