TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas besar kepolisian RI angkat bicara terkait hasil liputan investigasi Narasi TV terkait wajah pelaku pembakar halte sarinah dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibuslaw yang berakhir rusuh pada 8 Oktober 2020 lalu.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan pihaknya akan menyelidiki temuan yang dilakukan oleh tim investigasi dari narasi TV tersebut.

"Iya masih diselidiki dan analisa terkait video tersebut," kata Awi saat dikonfirmasi, Minggu (1/11/2020).

Menurutnya, video itu nantinya akan menjadi bahan analisa oleh tim penyidik guna mengusut kasus tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Narasi TV berhasil mengungkap wajah-wajah pelaku pembakar halte Sarinah dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibuslaw yang berakhir rusuh pada 8 Oktober 2020 lalu.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pembakaran Halte Sarinah yang Fotonya Viral di Media Sosial

Pelaku pembakaran Halte Sarinah berhasil dilacak dengan cara menggabungkan video yang dikumpulkan oleh Tim Buka Mata Narasi.

Mulai dari video yang diunggah di media sosial, CCTV hingga tayangan live streaming.

Video tersebut lantas disusun secara rinci untuk dilakukan analisis selanjutnya.

Dari hasil analisisnya terlihat pelaku pembakaran datang secara berkelompok.

Mereka saling mengenal satu sama lain.

Sebelum melakukan aksi pembakaran, para pelaku ini tampak melakukan observasi terlebih dahulu.

Bahkan ada satu orang yang diduga tengah melakukan komunikasi lewat ponselnya.

Dan ada juga yang terlihat mencari sumber api lalu membawanya ke halte Sarinah.

Saat mahasiswa bentrok para pelaku sibuk melakukan pengrusakan halte.

Hanya butuh waktu satu jam bagi para pelaku untuk menyulut api dan membakar halte.

Lewat video tersebut juga, Tim Buka Mata Narasi mampu mengungkap wajah para pelaku secara detail.

"Dengan machine learning berbasis tensorflow kita bisa sedikit memperjelas wajah si pelaku utama dan teman-temannya," kata narasi di video.

Pada 12 Oktober 2020, Polda Metro Jaya telah merilis pelaku pembakaran halte.

Namun dari sejumlah orang tersebut tak satupun yang wajahnya sama dengan temuan Tim Buka Mata Narasi.