Kronologi Pedagang Sayur di Cipayung Jadi Korban Hipnotis Modus Bantuan UMKM, Uang Rp 3 Juta Raib
Pedagang sayur di Cipayung jadi korban hipnotis modus bantuan UMKM, uang Rp 3 juta lenyap dibawa pelaku.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suwasnih (42), pedagang sayur di Jalan Kramat, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung pada Rabu (2/12/2020) kemarin menjadi korban hipnotis dengan modus memberikan bantuan UMKM.
"Modusnya ngasih bantuan UMKM (bantuan usaha mikro, kecil, dan menengah). Padahal menipu, saya tertipu Rp 3 juta," kata Suwasnih di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020).
Kasus berawal saat pelaku yang merupakan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun berpenampilan layaknya pegawai pemerintah datang ke warungnya.
Kepada Suwasnih pelaku mengaku sebagai putri ketua RW 02 tempatnya tinggal dan hendak mendata pelaku usaha yang bakal menerima bantuan UMKM.
"Dia datang minta fotokopi KTP sama KK (kartu keluarga), katanya untuk diserahkan ke Kelurahan. Memang beberapa waktu sebelum kejadian ada rapat RT untuk warga penerima bantuan UMKM," ujarnya.
Baca juga: Daftar Bantuan yang Diperpanjang 2021, Ada Kartu Prakerja hingga BLT UMKM, Subsidi Listrik PLN?
Suwasnih awalnya tak langsung percaya dengan pelaku karena dari hasil rapat pengurus RT dia tidak masuk sebagai penerima bantuan UMKM.
Namun pelaku berpura-pura layaknya sudah lama mengenal Suwasnih, seiring waktu obrolan berjalan keraguan Suwasnih sirna layaknya korban hipnotis.
"Padahal saya enggak kenal dia, tapi dia manggil saya bibi. Terus ngobrol sama suami seperti sudah kenal lama. Kita juga seperti terhipnotis sama pelaku, percaya sama ucapan dia," tuturnya.
Setelah Suwasnih dan suaminya larut dalam obrolan atau diduga sudah terhipnotis, pelaku menjelaskan mekanisme pemberian bantuan UMKM.
Namun beda dengan nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp 2,4 juta, pelaku menyebut Suwasnih dapat memilih besaran bantuan diterima.
"Tapi ada uang 'pelicinnya', katanya untuk petugas di Kelurahan. Pelaku Minta Rp 3 juta, katanya duit ini nanti dibalikin lagi ke saya. Dia bilang nanti saya total dapat Rp 15 juta dari pemerintah," lanjut Suwasnih.
Baca juga: Restoran Cepat Saji yang Turun ke Jalan Dinilai Ambil Jatah UMKM
Permintaan uang 'pelicin' awalnya ditolak Suwasnih karena dia tak memiliki uang, namun pelaku menyuruhnya meminjam uang agar dana bantuan segera cair.
Layaknya terhipnotis Suwasnih dan suaminya menuruti perintah pelaku, mereka meminjam uang ke kerabatnya yang tinggal dekat rumah.
"Setelah dapat pinjaman duit pelaku bilang katanya di Kelurahan nanti saya ngaku milih Jokowi (Presiden Joko Widodo) pas Pemilu. Dia nyuruh saya ganti baju pakai warna merah, katanya biar kayak pendukung," sambung dia.
Baca juga: Nenek Judah Menjadi Korban Hipnotis di Jakarta Timur, Kalung Emas Seberat 10 Gram Raib
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.