Menurut Polisi, Ada Peserta Aksi 1812 yang Diketahui Bawa Ganja dan Senjata Tajam
Dari sekian banyak yang diamankan itu diketahui beberapa diantara mereka membawa senjata tajam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan sedikitnya ada 155 orang pendemo Aksi 1812 yang diamankan polisi dari sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya.
Dari sekian banyak yang diamankan itu diketahui beberapa diantara mereka membawa senjata tajam.
"Bahkan ada satu pendemo diketahui membawa ganja, kini diamankan di Polres Depok. Sampai saat ini ada 155 orang yang diamankan," kata Yusri, Jumat (18/12/2020).
Ia mengatakan dalam menghadapi rencana aksi ini pihaknya melakukan operasi kemanusiaan menghadapi Covid-19.
"Kalau tidak diindahkan maka kita lakukan penegakan hukum," katanya.
Baca juga: Ini Penjelasan Korlap Aksi 1812 soal Pembubaran Massa
Yusri menjelaskan beberapa massa aksi di depan Balai Kota DKI sempat melakukan perlawanan sebelum diamankan.
"Karenanya ada satu anggota kami yang terluka terkena sabetan senjata tajam, meski tidak parah," katanya.
Sampai saat ini kata Yusri, situasi dapat dikendalikan.
"Beberapa pendemo sudah kembali setelah kami imbau untuk tidak menggelar aksi dan berkerumun. Sebab saat ini penularan Covid-19 di Jakarta masih tinggi," katanya.
Yusri menuturkan ada sebanyak 22 orang pendemo aksi 1812 yang diketahui reaktif saat dilakukan tes rapid antigen, oleh pihaknya di seluruh Polres di bawah Polda Metro Jaya, Jumat (18/12/2020).
"Sampai dengan sekarang ini ada 22 orang pendemo yang reaktif. Semuanya kita rujuk ke Wisma Atlet untuk dilakukan tes swab PCR. Untuk yang positif Covid-19, nantinya akan dirawat di sana," kata Yusri.
Ia menjelaskan dalam menghadapi rencana aksi dari Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020), Polda Metro Jaya melakukan operasi kemanusiaan yakni dengan 3 T, berupa Testing, Tracing dan Treatment.
"Kelompok yang berkerumum dan akan berangkat untuk aksi demo, di masing-masing wilayah kita imbau untuk bubar dan kita lakukan tes rapid ke mereka.
"Sementara ini baru 22 yang reaktif, dan ini akan berkembang. Akan saya sampaikan jika ada penambahan," katanya.
Baca juga: Korlap Aksi 1812: Kalau Ada yang Bawa Senjata Tajam, Itu Bukan dari Kami
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.