Update Corona Jakarta 5 Januari, Kasus Positif Naik 1.824, Total Kasus 192.899
Tambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta kembali menjadi yang tertinggi di Indonesia pada Selasa (5/1/2021).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta kembali menjadi yang tertinggi di Indonesia pada Selasa (5/1/2021).
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan yang diunggah akun Twitter BNPB, terdapat 1.824 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sehingga jumlah total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 192.899.
Adapun kasus kesembuhan bertambah 1.341 orang.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac
Sehingga sebanyak 174.232 kasus telah dinyatakan sembuh.
Sementara itu kasus berujung meninggal dunia bertambah 19.
Sehingga total meninggal dunia akibat Covid-19 di Ibu Kota mencapai 3.366 orang.
Sementara itu selain Jakarta, Jawa Barat juga mencatatkan tambahan lebih dari 1.000 kasus positif Covid-19.
Terdapat 1.100 kasus baru di Jawa Barat, sehingga total kasus mencapai 89.561.
Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Tetap Selenggarakan Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19
Update Nasional
Dikutip dari covid19.go.id, hingga Selasa (05/1/2021), total sudah ada 779.548 kasus Covid-19 di Indonesia.
Penambahan kasus baru mencapai 7.445 kasus dalam 24 jam terakhir.
Beberapa hari sebelumnya, penambahan kasus masih di angka 6 hingga 7 ribu.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 5 Januari 2021: Pasien Positif Tambah 7.445, Total 779.548
Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah 6.643 orang.
Sehingga, total kesembuhan berjumlah 645.746 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 198.
Lalu, jumlah kasus berujung kematian menjadi 23.109.
Vaksinasi Dimulai
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan proses vaksinasi perdana bakal dilakukan pada Rabu 13 Januari 2021 mendatang.
Presiden Jokowi akan mengawali proses vaksinasi beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di tingkat pusat.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/01/2021).
"Penyuntikan pertama akan dilakukan pada Rabu depan (13/01), di Jakarta, oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Menkes Budi.
Selanjutnya vaksinasi di daerah pada hari berikutnya secara serentak, dengan prioritas tenaga kesehatan.
Baca juga: 13 Januari 2021, Presiden Jokowi akan Divaksin Covid-19
Baca juga: Jubir BPOM: EUA Tak Gantikan Izin Edar Vaksin, Tapi Sudah Layak Digunakan
Budi berharap, kepala daerah dapat turun untuk melihat proses vaksinasi pada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Kemudian pada saat penyuntikan tenaga kesehatan, tolong kepala daerah, Bapak/Ibu Gubernur, turun untuk membangkitkan confidence ke masyarakat," ujarnya.
Penyuntikan vaksin, rencananya akan dilakukan perdana pada 13 Januari 2021, diikuti secara serentak di 34 provinsi.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi tenaga kesehatan dan publik dalam program vaksinasi gratis bertahap.
Vaksinasi perdana ini diikuti oleh kelompok pejabat publik pusat dan daerah, pengurus Asosiasi Pofesi Tenaga Kesehatan dan Key Leader kesehatan daerah, serta tokoh agama daerah.
"Arahan Bapak Presiden jelas, akan dilakukan secara serentak, diawali di pusat, kemudian dilanjutkan di daerah, melibatkan tokoh masyarakat dan kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, untuk diikutsertakan," jelasnya.
Menkes Budi juga meminta kepala daerah untuk mempersiapkan orang-orang yang akan mendapatkan prioritas program vaksinasi, yang akan dibagi menjadi dua tahap.
"Bapak/Ibu Gubernur, kepala daerah, tolong persiapan, pilih orangnya, karena tanggal 14 - 15 kita akan mulai lakukan vaksinasi di daerah, terutama provinsi. Kemudian untuk proses vaksinasi, terutama tenaga kesehatan, tolong dibagi 2 tahap."
"Arahan dari Bapak Presiden, karena kemungkinan akan ada sedikit dampak, misalnya pegel sedikit, demam sedikit, jadi dalam satu Puskesmas, misalnya ada 4 perawat, jangan sampai di hari yang sama kita vaksin semua, kita antisipasi betul efek itu, maka vaksin dulu untuk 2 orang," jelasnya.
Kepala daerah juga diminta untuk memastikan fasilitas kesehatan terdaftar dalam aplikasi P-care BPJS yang menampilkan pendataan dan input data fasilitas kesehatan "mampu vaksin" yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Shela Latifa/Rina Ayu)