Daging Mahal dan Mogok Jualan, Lapak Pedagang Daging Sapi di Pasar Kranji Bekasi Kosong
Mogok jualan, tidak ada aktivitas transaksi antara penjual daging sapi dengan pembeli di Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat, Rabu (20/1/2021).
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kenaikan harga sapi hidup di beberapa daerah menyebabkan pengusaha di rumah potong hewan (RPH) dan pedagang daging sapi pasar, mogok jualan.
Hal ini terjadi pula di Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat,Rabu (20/1/2021).
Pantauan Warta Kota kios pedagang daging sapi sepi.
Tak ada pembeli maupun pedagang yang terlihat melakukan aktivitas transaksi.
Padahal biasanya, geliat perdagangan di Pasar Kranji selalu terjadi sejak pagi hingga malam hari.
Namun hari ini, hanya kios pedagang daging sapi saja yang terlihat tak berjualan.
Akibatnya, para pembeli yang hendak membeli daging sapi kebingungan.
Baca juga: Alasan Pedagang Daging Mogok Jualan, Pemprov DKI Siap Melobi, Jokowi Diminta Buat Kebijakan
Seorang pedagang bumbu dapur, Imah (43) mengatakan, para pedagang daging sapi baru menutup lapaknya pada hari Rabu ini.
"Awalnya kemarin cuma sedikit yang nutup, tapi sekarang hampir semuanya nutup. Enggak ada yang beli juga," tutur Imah di lokasi.
Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) melaksanakan rapat antar pedagang pada Minggu (17/1/2021) lalu.
Berdasarkan hasil rapat, diputuskan pedagang sapi diimbau untuk menghentikan aktivitas perdagangan, baik di pasar maupun RPH sejak Selasa (19/1/2021) sampai Kamis (22/1/2021).
Mogok Massal
Pedagang daging sapi se-Jabodetabek akan menggelar aksi mogok selama tiga hari, Selasa (19/1/2021) hingga Kamis (21/1/2021).
Aksi itu bermula dari rapat yang digelar Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Minggu (17/1/2021).