Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Korban Begal Pesepeda di Jakarta, Pelaku Langsung Dibekuk

Apabila sedang bersepeda bersama, pastikan jarak antara satu pesepeda dengan lain berdekatan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sosok Korban Begal Pesepeda di Jakarta, Pelaku Langsung Dibekuk
Tribunnews/JEPRIMA
Pesepeda saat melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat,Senin (18/1/2021). penggunaan sepeda selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta mengalami kenaikan 4,01 persen. Pesepeda memang semakin banyak saat pandemi corona muncul. Tribunnews/Jeprima 

Sementara jika berada di tempat sepi, faktor penentunya adalah ketidakmampuan korban untuk bereaksi secara cepat. Di lokasi sepi, pelaku biasanya memilih korban wanita atau anak-anak.

Baca juga: Heboh Foto Pesta setelah Divaksin, Raffi Ahmad Bela Anya Geraldine: Ada Aja Orang Sirik

Baca juga: Saat Tukang Pikul Mogok, Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti Tanpa APD

"Kalau di tempat sepi, maka faktor korban yang tidak agile biasanya menjadi menentukan," ucap Adrianus.

Ada pula penyebab lain, yakni perilaku gaya hidup para pesepeda. Dia mengatakan, saat bersepeda, mereka kerap melakukannya sambil menelepon atau menempatkan handphone pada setang sepeda.

Tak hanya itu, pesepeda juga kerap menyimpan gadget mereka di kaos belakang dan terlihat oleh pelaku.

Menurut Adrianus, maraknya aksi penjambretan yang menyasar pesepeda di Ibu Kota terjadi lantaran munculnya biaya sosial atau social cost dari gaya hidup bersepeda.

Antisipasi aksi begal

Chriswanto, pesepeda dari Komunitas Brompton Owners Group Kelapa Gading & Sekitarnya, mengimbau para pesepeda diimbau agar tidak meletakkan benda berharga di tempat yang mudah dijangkau oleh penjambret, seperti di area stang atau kantong belakang jersey. Pelaku mudah merampas barang korban kemudian kabur.

Berita Rekomendasi

Kedua, jika pesepeda terpaksa bersepeda sendirian, maka hindari jalanan yang sepi dan gelap.

Para pesepeda juga diminta tidak menunjukkan gawai maupun benda berharga lainnya.

Apabila sedang bersepeda bersama, pastikan jarak antara satu pesepeda dengan lain berdekatan.

Pasalnya, pelaku biasanya mengincar pesepeda yang lepas dari pleton atau mereka yang bersepeda sendirian. Chriswanto menekankan agar pesepeda mengenakan helm demi keamanan.

Baca juga: Saat Tukang Pikul Mogok, Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti Tanpa APD

Sementara itu, Ketua Komunitas Bike to Work Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengatakan, pilihan waktu saat bersepeda juga penting diperhatikan.

Apabila pesepeda biasa bersepeda harian seperti bekerja, disarankan mencari teman gowes yang searah.

Namun jika bersepeda sebagai olahraga atau berekreasi, pesepeda bisa memilih jalan yang aman serta waktu yang tepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas