Menteri Basuki Minta Penanganan Jalan Tol Cipali KM 122 Akibat Longsor Dipercepat
Jalan longsor tersebut disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan, sehingga mengakibatkan jalan tersebut amblas sepanjang
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), tengah melakukan upaya penanganan longsor Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Km 122 arah Jakarta yang terjadi pada Senin (08/02/2021).
Jalan longsor tersebut disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan, sehingga mengakibatkan jalan tersebut amblas sepanjang 40 meter.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR bersama BUJT telah melakukan tiga tahap dalam penanganan longsor Tol Cipali Km 122.
Tahap yang telah dilakukan yaitu, pengaturan contraflow yang semula 9 kilometer (KM) menjadi 1 KM mulai dari KM 121+800 s.d KM 122+800.
“Ini tentunya akan mengurangi antrian kendaraan," kata Basuki, Sabtu (13/2/2021).
Kedua, kata Basuki, pada saat yang bersamaan akan dibangun dua lajur (detour) sementara di median jalan sepanjang 200 meter, dari kilometer 122+300 sampai kilometer 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.
"Akan dipasang guardrail disisi median jalur A supaya aman, dan akan kita upayakan untuk dipercepat," ucapnya.
"Dengan median sementara ini, maka pengguna jalan dapat berkendara sesuai lajur masing-masing yang nantinya tidak ada lagi contraflow lagi," tambahnya.
Baca juga: Upaya Pencarian Dua Korban yang Tertimbun Longsor di Kebumen Terkendala Cuaca
Sedangkan Ketiga, untuk penanganan permanen lebih lanjut, lokasi amblesan ditutup selama 1,5 bulan untuk dilakukan perbaikan menggunakan borepile yang berfungsi untuk menahan longsor.
Menurutnya, setelah penanganan KM 122 selesai, maka Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga bersama BUJT akan mencari titik lokasi lain yang berpotensi longsor.
“Kalau terjadi longsor, pasti dikarenakan ada air yang rembes atau masuk dan tanahnya ekspansif. Untuk itu kita akan mengatasinya," paparnya.