Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Aksi saat Hujan Deras, Orator PPMI: ''Minum dulu itu Teh Hangatnya, Jangan Sampai Sakit''

Aksi yang dilakukan oleh PPMI ini sebagai bentuk dukungan kepada Kejaksaan Agung RI untuk mengusut tuntas dugaan kasus korupsi di BPJS Ketengakerjaan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gelar Aksi saat Hujan Deras, Orator PPMI: ''Minum dulu itu Teh Hangatnya, Jangan Sampai Sakit''
Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
Aksi yang dilakukan PPMI saat hujan deras di depan Gedung Kejaksaan Agung RI Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyampaian aksi yang diutarakan oleh Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) di depan Gedung Kejaksaan Agung RI tetap dilakukan meski hujan deras mengguyur di lokasi.

Aksi yang dilakukan oleh PPMI ini sebagai bentuk dukungan kepada Kejaksaan Agung RI untuk mengusut tuntas dugaan kasus korupsi di BPJS Ketengakerjaan yang totalnya mencapai Rp 20 Triliun.




Dalam penyampaian aksi siang ini, sang orator yang tengah berada di atas mobil komando mengingatkan para peserta aksi untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan badannya.

"Itu minum dulu teh angetnya, biar badannya gak merasa dingin, hujan deras ini," ucapnya disela-sela orasi di depan Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021).

Lebih lanjut, dirinya mengingatkan kalau para peserta aksi yang diikuti oleh puluhan pekerja dan puluhan mahasiswa ini untuk senantiasa bugar.

Aksi yang dilakukan PPMI saat hujan deras di depan Gedung Kejaksaan Agung RI Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021)
Aksi yang dilakukan PPMI saat hujan deras di depan Gedung Kejaksaan Agung RI Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021) (Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra)

Karena menurutnya, aksi yang akan dilakukan pihaknya tidak hanya berhenti sampai di sini melainkan ada beberapa agenda aksi dengan tuntutan serupa di beberapa tempat.

BERITA TERKAIT

"Jangan sampai ada yang sakit, karena masih banyak agenda yang ingin kita sampaikan, ke BPK dan ke BPJS Ketengakerjaan," tegasnya ke para peserta aksi.

Dalam aksinya, PPMI mendesak Kejaksaan Agung RI untuk mengusut tuntas tersangka terkait dugaan kasus korupsi di BPJS Ketengakerjaan yang jika ditotal nilai kerugiannya mencapai Rp 43 Triliun.

Baca juga: Usut Kasus Korupsi di BPJS Ketengakerjaan, KSPI : Kami Jalan Bersama Kejagung

Hal serupa juga disampaikan, Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyo.

Di mana kata Kahar, masa aksi dari serikat buruh KSPI bertekad akan terus mengawal pengusutan yang dilakukan Kejagung saat ini.

"Kami mensupport, memberikan dukungan kepada Kejagung agar kasus ini bisa diselesaikan sampai tuntas sampai ketemu siapa yang bertanggung jawab," ucapnya.

Lebih jauh kata Kahar, pada aksi yang juga digelar secara virtual di sosial media KSPI dengan melibatkan puluhan ribu buruh ini merupakan upaya pihaknya untuk menyuarakan suara kaum buruh se-Indonesia.

Karena menurutnya banyak laporan keresahan dari para pekerja di Indonesia yang diterima KSPI atas dugaan kasus korupsi di BPJS Ketengakerjaan ini.

"Mereka menanyakan persis hal tersebut. Bagi buruh simple saja dana yang dipotong tiap bulan dari iurannya buruh dari keringat mereka, kok masih tega-teganya masih dikorupsi ini yang membuat buruh bereaksi," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas