Banjir di Cipinang Melayu Mulai Surut, Beberapa Warga Sudah Bersihkan Rumahnya
Beberapa warga juga terlihat sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing.
Editor: Hasanudin Aco
![Banjir di Cipinang Melayu Mulai Surut, Beberapa Warga Sudah Bersihkan Rumahnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/njir-di-perumahan-rw-04-kelur.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggi air di perumahan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta, yang terendam banjir sejak pagi tadi kini sudah mulai surut.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi pada pukul 19.20 WIB, kondisi perkampungan yang sejak pagi terendam hingga ketinggian 1,6 meter itu kini sudah dapat dilalui warga.
Akan tetapi belum bisa dilalui kendaraan sepeda motor karena tinggi air masih terpantau setinggi betis kaki orang dewasa.
Beberapa warga juga terlihat sudah mulai membersihkan rumahnya masing-masing.
Baca juga: Sempat Dibanggakan Anies Bebas Banjir, RW 04 Cipinang Melayu Kini Terendam Banjir hingga 2 Meter
Sekretaris RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Eko Ariyanto mengatakan, saat ini kondisi air di lingkungan warganya telah surut hingga 80 sentimeter.
"Update sekarang sudah surut 80 cm dari sebelumnya 160 cm, beberapa warga juga sudah mulai membersihkan sedikit, tapi masih ada juga yang bertahan (mengungsi)," kata Eko kepada Tribunnews.com di Pos RW 04 Cipinang Melayu, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Sempat Dibanggakan Anies Bebas Banjir, RW 04 Cipinang Melayu Kini Terendam Banjir hingga 2 Meter
Lebih lanjut, Eko mengatakan jumlah Kepala Keluarga yang terdampak banjir di wilayahnya yakni sebanyak 745 Kepala Keluarga dari 7 RT.
Sebagian besar dari mereka kata Eko diarahkan untuk mengungsi terlebih anak-anak dan para lansia.
"Untuk balita dan orang tua saat ini masih berada di pengungsian tetapi yang mau ngeliat rumahnya sudah dipersilakan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda wilayah RW 04 ini merupakan luapan dari kali sunter sejak 02.00 WIB dengan mencapai titik tertinggi pada pukul 06.00 WIB.
Di mana sedari pukul 06.00 WIB tersebut petugas gabungan dari Damkar, TNI, Polri, Ditpolairud dan petugas keamanan RW 04 sudah mulai mengevakuasi para warga ke tempat pengungsian.
Sebanyak enam titik pengungsian yang disediakan dengan jumlah pengungsi terbanyak di Universitas Borobudur yang mencapai 150 Kepala Keluarga.
"Saat ini (pengungsian) ada di bawah Tol, ada juga tenda dari TNI, Polri, Dinas sosial, di kelurahan dan di Borobudur," katanya.