Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Jelaskan Faktor Utama Penyebab Hujan Ekstrem di Wilayah Jabodetabek

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan faktor utama penyebab curah hujan ekstrem di Jabodetabek.

Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in BMKG Jelaskan Faktor Utama Penyebab Hujan Ekstrem di Wilayah Jabodetabek
PEXELS.COM/Loonie Loveloonies
Ilustrasi hujan ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan faktor utama penyebab curah hujan ekstrem di Jabodetabek. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan faktor utama penyebab curah hujan ekstrem di Jabodetabek.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan, pihaknya telah memprediksi curah hujan lebat di Jabodetabek sejak Kamis (18/2/2021) lalu.

"Sesuai dengan prediksi BMKG sejak dua hari terakhir, wilayah Jabodetabek diguyur hujan dengan sangat merata, dengan intensitas lebat hingga sangat lebat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/2/2021).

Menurutnya, curah hujan tinggi biasanya terjadi pada dini hari hingga pagi hari.

"Hujan di wilayah Jabodetabek biasanya terjadi pada malam dini hari dan masih berlanjut menjelang pagi hari."

"Jadi itu waktu-waktu kritis yang perlu kita waspadai," ungkapnya.

Baca juga: Jalan TB Simatupang Banjir, Arus Lalu Lintas Menuju Ragunan Ditutup Sementara

Baca juga: Anya Geraldine Curhat Kebanjiran hingga Tak Bisa Pulang: Ngungsi Seada-adanya, Sebal

Baca juga: Banjir Belum Surut, Jalan Raya Pejaten Barat Ditutup Sementara

dwikorita 1
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Berikut faktor utama penyebab curah hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek yang disampaikan oleh Dwikorita:

Berita Rekomendasi

1. Pada 18-19 Februari 2021, termonitor adanya aktivitas seruakan udara yang cukup signifikan.

Sehingga, mengakibatkan awan hujan di wilayah bagian barat.

2. Ada aktivitas gangguan atmosfer di zona ekuator, yang mengakibatkan perlambatan dan pertemuan angin.

Ada pembelokan dari arah utara ke wilayah Jabodetabek yang bergerak melambat.

"Di situlah terjadi intensitas pembentukan awan-awan hujan yang akhirnya terkondensasi menjadi hujan dengan intensitas tinggi," kata Dwikorita.

Baca juga: Banjir di Jakarta: Wagub DKI Sempat Klaim Banjir Berkurang, BMKG Prediksi Hujan Lebat Masih Terjadi

Baca juga: Perumahan Ciledug Indah I Banjir, Warga Mengungsi ke Loteng, Mobil Banyak Terendam

Baca juga: Sejumlah Jalan Tol di Jabodetabek Terendam Banjir Pada Sabtu Pagi, Ini Daftarnya

Selain itu, pertemuan angin dari arah Asia, kemudian bertemu dengan angin dari arah Samudra Hindia.

"Karena bertemu jadi terjadi penghambatan, jadi dari utara itu terhalang."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas