Jakarta Kebanjiran, 1.361 Jiwa Mengungsi, Ini Penyebabnya Menurut Gubernur Anies
Hujan lebat yang melanda sejak Jumat (19/2/2021) malam menyebabkan Ibu Kota DKI Jakarta dikepung banjir.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hujan lebat yang melanda sejak Jumat (19/2/2021) malam menyebabkan Ibu Kota DKI Jakarta dikepung banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengungkapkan penyebab Jakarta dikepung banjir.
Di mana sebelumnya Anies menyebut bahwa dirinya telah mengecek ke titik banjir Jakarta.
"Pagi tadi, memeriksa langsung pengendalian pintu-pintu air dan semua rumah pompa serta menggelar koordinasi lapangan di Posko Bencana di Ruang Pantau pada Pintu Air Manggarai. Alhamdulillah, seluruh jajaran kita bekerja responsif, dan kita ingin memastikan semua selamat," kata Anies dituliskan dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan pada Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Saat Evakuasi Banjir, Seorang Warga Pasar Minggu Meninggal Dunia
Sejak tadi malam, lanjut Anies, Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu.
Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm/ hari, di Sunter Hulu 197 mm/hari, di Halim sampai 176 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari.
Semua angka di atas 150 mm/hari, adalah kondisi ekstrem.
"Kondisi hujan ekstrem ini yang membuat beberapa wilayah di Jakarta tergenang air, dikarenakan kapasitas sistem drainase yang saat ini ada di Jakarta berkisar 50 sampai 100 mm/hari. Sehingga apabila terjadi hujan di atas 100 mm/hari, maka akan terjadi genangan," katanya..
Prioritas Pemprov DKI Jakarta, menurut Anies, dalam penanganan genangan ada dua, yang utama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa.
Memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara.
Baca juga: Cerita Ibu-ibu Jadi Relawan Bantu Warga Kebanjiran di Pekalongan
"Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia.InsyaAllah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan," katanya.
Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka mengungsi sementara.
Serta tenda isolasi mandiri Covid-19 bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar Covid-19, obat-obatan, dan prasarana juga kita siapkan.
Jadi, Pemprov DKI Jakarta sejak awal sudah bersiaga.
Yang kedua, di titik-titik yang terjadi genangan, bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut.
"Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD DKI Jakarta) per Sabtu, 20 Februari 2021 Pukul 09.00 ada sebanyak 200 RT terdampak dari total 30.070 RT yang ada di Jakarta. Artinya 0,6 persen dari seluruh wilayah DKI Jakarta. BPBD juga mencatat ada 26 titik lokasi dengan jumlah pengungsi 1.361 jiwa dari 329 KK," katanya.
Baca juga: Banjir Terjadi di 59 Titik Kota Bekasi, 22 Di Antaranya Masih Tergenang, Berikut Daftarnya
"Bila teman-teman membutuhkan bantuan kedaruratan silakan hubungi #JakartaSiaga112, atau laporkan lewat JakLapor pada aplikasi JAKI," tambahnya.
Sementara itu kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021) pagi kembali dilanda banjir hingga 2 meter lebih.
Padahal banjir di khususnya wilayah RW 04 Cipinang Melayu itu, baru saja surut kemarin.
Apalagi sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat membanggakan wilayah Cipinang Melayu, itu telah bebas banjir.
Dilansir dari Kompas.tv, hujan yang mengguyur di sejumlah titik di Ibu Kota mengakibatkan sejumlah titik mengalami banjir.
Sebelumnya banjir di wilayah Cipinang Melayu sempat surut pada hari Jumat (19/02) malam.
Kawasan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang merupakan wilayah langganan banjir, Sabtu (20/2/2021) pagi ini kembali terendam banjir akibat banjir kiriman dari luapan Kali Sunter.
Baca juga: Anya Geraldine jadi Korban Banjir Jakarta, Tak Bisa Pulang hingga Mendadak Mengungsi
Ketinggian air pagi ini di Cipinang Melayu berkisar di dua hingga empat meter tergantung dari ketinggian tanah.
Rumah warga rata-rata sudah hampir tenggelam dan hanya atap yang tersisa.
Tim SAR Gabungan juga sudah melakukan evakuasi kepada warga yang memilih untuk ke posko pengungsian.
Namun, juga tidak sedikit warga yang memilih untuk bertahan dan mengungsikan diri ke lantai dua rumah mereka.
Dibanggakan Anies
Sebelumnya, pada pekan lalu Anies sempat mengunggah foto kondisi kawasan Cipinang Melayu sudah tidak dilanda banjir lagi di akun Instagram-nya @aniesbaswedan, tepatnya pada 10 Februari.
Baca juga: YLKI: Ironi, Operator Tol Seharusnya Gratiskan Ruas yang Banjir
Bahkan, ia membandingnya dengan foto pada 2017 lalu dengan sosok seorang ibu yang sama saat berfoto bersama.
"Foto pertama adalah ketika pertama kali bertemu dengan Ibu Rumiati, warga RW 04 Cipinang Melayu pada masa kampanye 2017. Bahagia sekali tadi malam dapat berjumpa kembali dengan beliau dalam keadaan sehat dan tidak berbasah-basahan," tulis Anies.
"Alhamdulillah, tahun ini dapat kembali mengunjungi RW 04 kelurahan Cipinang Melayu. Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir," tambahnya.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta berupaya keras menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu ini.
Baca juga: Jalanan di Serpong Jadi Kolam Renang, Gubernur Banten Cek Banjir: Celana Digulung dan Pakai Caping
Pihaknya memberikan perhatian dan penanganan menyeluruh dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut.
Jajaran Pemprov DKI melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter.
Serta membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali.
"Di sisi selatan Jakarta Timur Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu dikeruk lalu kemudian disiapkan sodetan khusus sehingga air Kali Sunter dialirkan dan ditahan di waduk, baru mengalir ke sini dengan volume debit yang lebih terkontrol," kata Anies.
"Atas izin Allah SWT ikhtiar itu dimudahkan. Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran," tambahnya.
Meskipun demikian, Anies mengaku masih memiliki pekerjaan rumah untuk memastikan kembali tak ada banjir di Cipinang Melayu.
Salah satunya adalah menuntaskan pembuatan tanggul di sepanjang RW 04 dan 03 Cipinang Melayu, karena kini tanggul tersebut masih bersifat temporer.
Banjir di Tol
Sejumlah ruas tol terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya, Sabtu (20/2/2021).
Beberapa ruas tol yang terendam banjir mulai dari Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Pondok Ranji-Serpong, Jagorawi, hingga Dalam Kota.
Akibat banjir di ruas tol tersebut, pihak Jasa Marga dan kepolisian melakukan pengalihan arus lalu lintas.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini. Antisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui Call Center Jasa Marga 24 jam di nomor telepon 14080 dan Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas)," kata Dwimawan Heru Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dala siaran tertulisnya, Sabtu (20/2/2021).
"Saat ini tengah Dilakukan Penanganan, Jasa Marga Imbau Pengguna Jalan Antisipasi Beberapa Titik Genangan di Jalan Tol Jasa Marga Group," tambahnya.
Berikut daftar tol yang terendam banjir Sabtu (20/2/2021) pagi :
JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK
Arah Jakarta:
- Km 09B, saat ini genangan di Lajur (L) 1 s.d L2, kendaraan masih bisa melintasi L3-L4. tengah dilakukan penanganan dengan pompa.
- Akses masuk GT Jatibening arah Jakarta tergenang, kendaraan yang akan masuk tol dialihkan melalui akses GT Jatiwaringin / Pondok Gede
- Km 19B, saat ini genangan di Lajur 1 sd 2, lajur 3 dan 4 dapat dilalui semua kendaraan. Lajur 1 dan 2 masih bisa dilintasi kendaraan besar.
- GT Cikarang Barat 5 arah Jakarta, lajur kiri tergenang, lajur kanan dapat dilintasi
- GT Cibitung 7 arah Jakarta, seluruh lajur tergenang, namun lajur kanan masih dapat dilintasi
JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG
Arah Tangerang:
- SS Bitung, dilakukan pengalihan lalu lintas kendaraan arah Cikupa, dikeluarkan ke Km 19 Tangerang. Saat ini tengah dilakukan penanganan dengan pompa.
- Km 24 A, saat ini L2 s.d L4 sudah bisa dilintasi. Saat ini tengah dilakukan penanganan dengan pompa.
JALAN TOL JORR: PONDOK RANJI-SERPONG
Arah Serpong:
- KM 8+600 Ruas BSD, dilakukan penutupan GT Pondok Ranji Utama (arah BSD) dialihkan ke Bintaro.
JALAN TOL JAGORAWI:
Arah Jakarta:
- Km 3+800, saat ini L3 dan L4 dapat dilintasi. Saat ini dilakukan pemasangan tanggul dan penanganan dengan pompa.
JALAN TOL DALAM KOTA JAKARTA
Arah Tj Priok:
KM 00+200 SS Cawang: Terowongan SS Cawang dari Halim menuju Tj Priok, saat ini L2 tergenang.
Saat ini dilakukan penanganan dengan pompa dan pengalihan kendaraan kecil ke Jalan Tol Dalam Kota.
Sejumlah Ruas Jalan Banjir
Jakarta dikepung banjir, akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (20/2/2021) dini.
Sejumlah wilayah di Jakarta pada Sabtu (20/1/2021) pagi pun dikepung banjir.
Bahkan beberapa wilayah di Jakarta yang terendam banjir tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan.
Berikut daftar wilayah Jakarta yang terendam banjir dikutip dari Twitter @TMCPoldaMetro:
08.00 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Jatinegara Barat Jaktim dengan ketinggian 15 cm, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
07.53 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Perjuangan arah Srengseng Jakbar dengan ketinggian 60-70 cm, untuk saat ini tidak bisa dilintasi kendaraan.
07.50 Saat ini ada Genangan air di Jl. Daan Mogot arah Cengkareng Jakbar dengan ketinggian 20-30 cm, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
07.46 Saat ini ada Genangan Air di Keluaran Tol Bintara Jaya, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
07.37 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Kapten Tendean arah Mampang Prapatan Jaksel, untuk saat ini tidak bisa dilintasi kendaraan.
07.27 Saat ini ada Genangan Air di Traffic Light Kuningan arah Mampang Prapatan Jaksel, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
07.23 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Tubagus Angke Jakbar, saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
07.18 Saat ini ada Genangan Air di Pasar Inpres arah Jeruk Purut Jaksel, untuk saat ini tidak bisa dilintasi kendaraan.
06.57 Saat ini ada Genangan Air di Traffic Light Mangga Dua Jakut, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
06.27 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading Jakut, untuk saat ini masih bisa dilintasi kendaraan, Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.
06.00 Saat ini ada Genangan Air di Terowongan Cawang menuju Tol Tanjung Priuk dari arah Bekasi, saat ini arus lalu lintas dialihkan menuju Tol Dalam Kota arah Semanggi.
05.20 Saat ini ada Genangan Air di Jl. Pilar Mas Raya Kedoya Jakbar depan Kantor Metro TV, untuk saat ini tidak bisa dilintasi kendaraan.
Terowongan Cawang tak Bisa Dilintasi
Hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (20/1/2021) dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta.
Salah satunya banjir terjadi di terowongan Cawang, Jakarta Timur.
Bahkan akibat banjir di terowongan Cawang tersebut, kendaraan tidak bisa melintas.
Dikutip dari Twitter TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, menyebutkan bahwa banjir yang terjadi di terowongan Cawang, membuat pihaknya melakukan pengalihan arus lalu lintas.
"Pukul 06.00 saat ini ada Genangan Air di Terowongan Cawang menuju Tol Tanjung Priuk dari arah Bekasi, saat ini arus lalu lintas dialihkan menuju Tol Dalam Kota arah Semanggi," tulisnya.
Sementara itu, diketahui tinggi muka air (TMA) di sejumlah pintu air di Jakarta, Sabtu (20/1/2021) pagi mencapai status Awas atau Siaga 1.
Bahkan Tinggi Muka Air (TMA) beberapa pintu air lainnya juga mencapai Siaga 2 dan Siaga 2.
Warga diminta agar waspada dan mengantisipasi terjadinya banjir.
Beberapa pintu air yang Tinggi Muka Air (TMA) mencapai Siaga 1 adalah Sunter Hulu, Karet, dan Angke Hulu.
Kemudian Siaga 2 yaitu Manggarai dan Pasar Ikan.
Sedangkan Siaga 3 yaitu Cipinang Hulu dan Pesanggrahan.
Berikut selengkapnya Tinggi Muka Air Jakarta, Sabtu (20/2/2021) bersumber dari BPBD DKI Jakarta:
Banjir di Sejumlah Wilayah
Sejumlah kawasan di Jakarta dan beberapa kota tetangga terendam banjir hingga Sabtu (20/2/2021) pagi.
Lokasi banjir terparan adalah kawasan yang berada di dekat aliran sungai.
Di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ratusan warga masih tinggal di pengungsian lantaran hujan deras masih turun sehingga banjir di permukiman tidak kunjung surut.
Kawasan ini terletak di bantaran Kali Sunter.
Di Jakarta Selatan, sejumlah warganet melaporkan banjir terjadi di beberapa lokasi.
Di kawasan Pesangrahan yang berbatasan dengan Ciledug, Tangerang, banjir memutus akses jalan utama.
Genangan banjir selain melanda permukiman warga juga meluas hingga ke jalan raya.
Di Pondok Karya, Mampang, aliran banjir terlihat begitu deras.
Bahkan, dari sebuah video yang dibagikan, tampak banjir sampai menggeser mobil milik warga.
Kawasan ini memang dikenal sebagai daerah langganan banjir lantaran terletak di bantaran Kali Mampang.
Peringatan dini
Hujan dengan intensitas tinggi bakal terjadi di Jakarta Sabtu (20/2/2021) hari ini
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk waspada, dan DKI juga akan bersiaga serta mempercepat penanganan di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan maupun banjir.
Peringatan dini telah dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan, hujan deras yang terjadi sejak Kamis (18/2/2021) pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah.
Berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat (19/2/2021) pukul 17.00 WIB.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada menjelang siang-sore hari; Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara pada sore - malam hari," kata Sabdo berdasarkan keterangan yang diterima pada Jumat (19/2/2021).
"Prakiraan ini akan selalu diperbarui setiap ada perubahan angin dan pergeseran awan. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, karena diprediksi cuaca ekstrem juga terjadi hingga esok hari, 20 Februari 2021," tambahnya.
Sabdo menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah mengerahkan personel dengan menggunakan pompa mobile untuk mempercepat penyedotan air di kawasan pemukiman dan jalan raya yang terdampak genangan.
Pemantauan dan pengoperasian di seluruh pintu air juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam mengalirkan air.
Pemprov DKI Jakarta juga berupaya menuntaskan genangan dan banjir dalam kurun waktu 6 jam.
Perlu diketahui, durasi 6 jam tersebut dihitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan kali atau saluran.
"Mulai dihitungnya seperti itu, sejak tidak ada lagi luapan dan hujan juga sudah berhenti. Jika masih ada luapan dari Kali atau saluran, maka tidak bisa juga untuk mengaliri air. Untuk saat ini, sejumlah wilayah masih terdampak genangan lantaran adanya luapan PHB dan Kali. Seperti yang terjadi di Jakarta Timur," terangnya.
Berdasarkan data terkini dari BPBD Provinsi DKI Jakarta, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Untuk wilayah Jakarta Barat meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi.
Sedangkan untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.
"Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan," jelas Sabdo.
Sabdo juga menyampaikan, jajaran BPBD DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik yang menjadi kebutuhan warga terdampak genangan, serta mendirikan tenda pengungsi dan posko BPBD.
Tak hanya itu, untuk memastikan warga terdampak genangan mendapatkan bantuan pangan maupun kebutuhan harian lainnya, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut.
Salah satunya, yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, yakni mengoperasikan dapur umum di GOR Jakarta Timur, Jl. Otista, Cipinang Cempedak, Jatinegara.
Untuk tahap awal, 20 anggota Tagana yang bertugas di dapur umum akan menyiapkan 2.530 boks makanan siap saji termasuk air mineral untuk kebutuhan makan siang dan malam warga yang terdampak genangan.(Mohamad Yusuf)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 1.361 Jiwa Mengungsi, Anies Ungkapkan Penyebab Jakarta Dikepung Banjir