Jalanan di Serpong Jadi Kolam Renang, Gubernur Banten Cek Banjir: Celana Digulung dan Pakai Caping
Kampung Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel). Kawasan tersebut terendam banjir pada Sabtu ini
Editor: Yulis
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Banjir melanda kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Yakni di Kampung Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kawasan tersebut terendam banjir pada Sabtu dini hari (20/2/2021) hingga sore ini.
Ketinggian banjir bervariasi. Pada puncaknya, sekira pukul 03.00 WIB, tinggi air mencapai 2 meter.
Kini, sekira pukul 15.00 WIB, banjir mulai surut, ketinggian air sekira 1 meter.
Bukan hanya merendam ratusan rumah di Kampung Kayu Gede, air juga menggenangi Jalan Raya Graha Boulevard sekira 30-50 centimeter.
Jalan raya yang biasa dilalui mobil dan motor kini seperti kolam renang.
Baca juga: Banjir Arus Deras Rendam Kawasan Ciledug Indah, Jalan Raya Hasyim Asyari Ditutup
Baca juga: Viral, Pemuda Ini Gunakan Pipa Galon untuk Keluarkan Air Banjir dari Rumahnya
Puluhan bocah bermain air sampai berenang di air cokelat itu.
TribunJakarta.com (Grup Tribun Network) mewawancarai tiga bocah yang tengah asyik bermain bersama, Rama, Uyan dan Fajril.
"Senang banjir bisa berenang," kompak kata mereka bertiga.
Uyan mengatakan, jalan raya yangia biasa lewati kini seperti laiknya kolam renang.
"Ini jalan raya, iya kaya sungai, kaya kolam renang malah," ujar Uyan.
Rama menimpali, ia mengaku awalnya hendak melihat banjir.
Namun ketika sampai di lokasi, ia justru ikut bermain bersama temannya hingga kuyup kebasahan.
"Mau ngeliat banjir aslinya, tapi malah main air, eh malah kaya gini," ujarnya sambil tertawa.
Baca juga: Rumah Rhoma Irama Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai Pinggul Orang Dewasa
Baca juga: 2 Polwan Dampingi Kapolri saat Fit & Proper di DPR, Bagaimana Karir Polwan Cantik Iptu Novita Rindi
Gubernur Banten Gulung Celana
Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau lokasi banjir di Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (20/2/2021) siang.
Orang nomor 1 Banten itu menggulung ujung celana dan menggunakan caping saat berjalan menyusuri air banjir di Jalan KH Hasyim Ashari tepatnya di depan Perumahan Ciledug Indah 1.
Tak lupa, gubernur berusia 66 tahun itu menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan fast shield atau pelindung wajah dan masker.
Wahidin hanya ditemani seorang ajudan, petugas Satpol PP dan anggota TNI saat "nyemplung" ke titik banjir di Kota Tangerang itu.
Ia pun mengecek titik maupun simpul yang menyebabkan banjir di wilayah berlangsung sampai dua hari.
Baca juga: Perumahan Pejaten Indah Banjir, Ketinggian Air Lebih dari Semeter
Wahidin mengatakan, kondisi ini diakibatkan intensitas hujan di hulu tinggi sehingga aliran Kali Leduk meluap karena tidak mampu menampung dan meluap ke pemukiman-pemukiman warga.
"Baik Pemprov, Pemkot dan Pemerintah Pusat sudah melakukan upaya membuat tanggul-tanggul. Untuk penanganan banjir ini kita sedang kordinasi dengan Pemkot Tangerang," ujar Wahidin dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunbanten.com.
Baca juga: Banjir di Pondok Aren Mencapai Atap Rumah, Ratusan Warga Mengungsi ke Masjid
Dalam kunjungan itu, Wahidin menyempatkan menyapa warga.
Ia meminta warga di Ciledug agar tetap tenang dan tidak panik atas bencana banjir ini. Ia meyakinkan Pemprov Banten yang dipimpinnya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk penanganan banjir ini.
Tak lupa, ia mengimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan kendati tengah dalam musibah banjir. Dia mengingatkan agar tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun.
"Tetap waspada, semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesehatan," tegasnya.
1.520 rumah di Kota Tangerang terendam banjir
Kepala BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana menyatakan banjir di Kota Tangerang kali ini adalah terparah sejak banjir besar 2019 lalu.
Tercatat, ada 1.520 rumah terendam banjir di wilayah Perum Pinang Griya, Kecamatan Pinang.
"Rumah yang terdampak banjir di RW 05 ada sebanyak 720 rumah dan di RW 06 ada sebanyak 800 rumah," ujarnya.
Pihaknya pun telah menurunkan personel untuk melakukan evakuasi korban yang rumahnya terdampak banjir.
Untuk evakuasi kali ini, akan lebih di prioritaskan kepada lansia dan wanita hamil dengan menggunakan perahu karet.
"Kita sudah terjunkan mobil Dalmas satu unit, perahu LCR dua unit, pompa sedang satu unit, beberapa paket lauk pauk, makanan dan tambahan makanan gizi," tutupnya. (TribunBanten.com/Marten Ronaldo)