Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir Bekasi: Vaksin Sempat Hanyut, Resepsi Nikahan Gagal Total, Warga Mengapung Pakai Ember

Sejumlah peristiwa terjadi saat banjir melanda Bekasi, vaksin hanyut, resepsi nikahan gagal, warga mengapung pakai ember dan ibu hamil naik truk.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Banjir Bekasi: Vaksin Sempat Hanyut, Resepsi Nikahan Gagal Total, Warga Mengapung Pakai Ember
ISTIMEWA
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Forkopimda berhasil menyelamatkan vaksin sinovac yang berada di Puskesmas Karangharja, Cikarang Utara saat diterjang banjir. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Banjir yang melanda Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi pada beberapa hari terakhir membuat ratusan lokasi terendam.

Sejumlah peristiwa terjadi selama banjir melanda, berikut beberapa peristiwa penting, unik dan menarik yang dirangkum Tribunnews.com :

1. Sempat Terhanyut Ketika Banjir, Vaksin Sinovac di Puskesmas Karangharga Berhasil Diselamatkan

Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Forum Komunikas Pimpinan Daerah (Forkopimda) berhasil menyelamatkan vaksin sinovac yang berada Puskesmas Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara saat diterjang banjir.

Diketahui Puskesmas Karangharja terdampak banjir, karena lokasi berada dekat tanggul jebol Sungai Citarum.

Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Rickson Situmorang mengungkapkan evakuasi vaksin dilakukan pada Minggu (21/2/2021) pagi, setelah adanya laporan dari kepala puskesmas.

Proses evakuasi dilakukan bersama petugas Kepolisian, TNI, BPBD Kabupaten Bekasi bersama Puskesmas Karangharja.

BERITA REKOMENDASI

"Situasinya listrik padam, area puskemas tergenang banjir. Maka itu langsung dilakukan evakuasi pagi harinya," kata Rickson, pada Selasa (23/2/2021).

Rickson menjelaskan, jumlah vaksin Covid-19 yang dievakuasi berjumlah dua dosis.

Dua dosis itu dikarenakan ada dua tenaga medis Puskesmas Karangharja ditunda pemberian vaksinnya.

"Jadi dari 28 dosis vaksin itu, dua ditunda penggunaannya karena satu hipertiroid dan satu status asma," tutur dia.

Ia menambahkan selain vaksin Covid-19, pihaknya juga mengevakuasi vaksin imuninasi dasar lainnya.


Vaksin Covid-19 bersama imunisasi dasar dipindahkan ke puskemas yang kondisi aman dari banjir.

"Awalnya diamankan di lemari pendingin di posko banjir Saung Desa. Sekarang ini sudah ada di Puskesmas Pebayuran," katanya.

TKP banjir bekasi 1
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Forkopimda berhasil menyelamatkan vaksin sinovac yang berada di Puskesmas Karangharja, Cikarang Utara saat diterjang banjir.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Alamsyah memastikan vaksin sinovac aman dari dampak banjir.

"Aman, hanya ada satu titik saja terdampak di Puskesmas Karangharja sudah langsung dipindahkan ke puskesmas yang aman banjir di Puskesmas Pebayuran. Itu juga hanya dua dosis saja," jelasnya.

Alamsyah mengungkapkan proses vaksinasi tetap berjalan, termasuk di Puskesmas Karangharja yang terdampak banjir.

"Berjalan (vaksinasi), termasuk di Karangharja dua dosis itu akan dilaksanakan pada Kamis besok," tandasnya.

2. Resepsi Pernikahannya Gagal Karena Kebanjiran, Pasutri Ini Minta Pemkot Bekasi Benahi Kali Jambe

Acara pernikahan Deny Indra Setiardi (28) dan Diana Nabillah (23) tak dihadiri banyak undangam akibat kawasan Pondok Hijau Permai, Rawalumbu, Bekasi, terendam banjir pada Sabtu (20/2/2021) lalu.

Padahal, keduanya telah menyebar sebanyak 200 undangan yang dibagi menjadi tiga sesi dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Ada 200 undangan, dibagi tiga, sesi 1 dari jam 11 sampai 12 siang, kedua jam 2 sampai 3, ketiga jam 3 sampai 4. Sudah siap semuanya, hand sanitizer enggak kepakai, souvenir utuh karena enggak ada yang datang," ucap Deny saat ditemui di kediamannya pada Selasa (23/2/2021).

Tenda yang dipesan begitu megah, ia pun harus merogoh kocek Rp 12 juta untuk mendekorasi panggung dan pelaminan.

Katering yang disiapkan senilai Rp 15 juta juga tak disentuh lantaran hanya segelintir orang saja yang datang.

"Tenda tetap dibikin sih, itu juga pas hujan dan banjir. Makanan saya kasih tetangga pas Minggu siang karena sudah surut," tuturnya.

TKP banjir bekasi 2
Deny Indra Setiardi (28) dan Diana Nabillah (23), pasangan suami istri yang menikah saat banjir di Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (23/2/2021).

Deny yang tinggal di kompelk tersebut sedari kecil sebenarnya mengetahui bahwa rumahnya yang menjadi lokasi acara resepsi, kerap dilanda banjir.

Namun demikian, ia tak mengira luapan Kali Jambe begitu lama surut sejak banjir menjamah permukiman warga pada Jumat (19/2/2021) lalu.

"Memang langganan banjir. Kemarin makanya harapannya surut, ternyata hujan enggak berhenti-berhenti," kata Deny.

Ia meminta agar Pemkot Bekasi membenahi Kali Jambe dan lainnya agar tak ada lagi pasangan yang mengalami kejadian seperti dirinya.

"Ya kalau bisa dibenerin lah kalinya, biar enggak ada lagi yang seperti saya, gagal resepsi karena banjir," ungkapnya.

3. Mencekam, Dua Warga Terjebak Banjir di Pebayuran Kabupaten Bekasi, Mengapung Hanya Pakai Ember

Suasana mencekam saat dua warga terjebak banjir di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi pada Minggu (21/2/2021).

Dua warga itu terjebak banjir dan terombang-ambing dengan mengapung hanya menggunakan sebuah ember.

Tim SAR langsung menyelematkan kedua warga yang mengapung menggunakan ember dari ketinggian banjir yang diperkirakan lebih dari 3 meter itu.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Instagram @kansar_jakarta itu tampak dua warga tengah terombang-ambing di tengah banjir.

Mereka menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan sebuah ember berwarna abu-abu.

Dua pria itu pun langsung dihampiri oleh petugas Tim SAR menggunakan perahu karet.

TKP banjir bekasi 3
Suasana mencekam saat dua warga terjebak banjir di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kab Bekasi pada Minggu (21/2/2021). Dua warga itu terjebak banjir dan terombang-ambing mengapung menggunakan ember.

Kemudian kedua pria tersebut akhirnya berhasil diselamatkan dengan naik ke perahu karet Tim SAR.

Tampak di sekitar lokasi sudah dipenuhi banjir.

Rumah-rumah warga terlihat sudah terendam bajir hingga atapnya hanya terlihat sedikit.

Di lokasi banjir itu yang tampak hanya pohon kelapa.

4. Banjir Melanda, Ibu di Burangkeng Bekasi Harus Gunakan Truk Hingga Melahirkan di Warung Abidin

Saat Banjir Melanda Ibu di Burangkeng Bekasi Harus Gunakan Truk Hingga Melahirkan di Warung Abidin

Rita Novitasari warga Perumahan Mustika Park Place (MPP), Desa Burangkeng, Kecamatan Setu harus berjuang menerjang banjir disaat hendak melahirkan, Sabtu (20/2) dini hari.

Ia harus dibawah menggunakan truk untuk dapat menerjang banjir.

Sekitar pukul 02.00 dinihari, Rita harus menahan sakit perutnya di saat banjir datang.

Kala itu usai kandungan sudah memasuki sembilan bulan. Tak ada kendaraan yang bisa akses lantaran banjir sudah setinggi paha orang dewasa.

Beruntung pada saat itu ada truk besar lewat saat hendak mengevakuasi warga.

Dengan menahan sakit Rita menerjang banjir menggunakan truk menuju Rumah Sakit (RS) Kartika Husada di Desa Burangkeng.

Sesampai di sana pihak rumah sakit menjelaskan bahwa waktu lahir sekitar dua tiga hari lagi.

“Saat itu sudah dari rumah menerjang banjir mengenakan kendaraan kijang, sesampai di Cluster Brazia ternyata tidak bisa menembusnya karena cukup dalam, beruntung ada truk lewat jadi dievakuasi lewat truk,” kata warga Cluster Navara MPP, Adhi Fikri Imannudin, kemarin.

TKP banjir bekasi 5
Saat banjir melanda, ibu di Burangkeng Bekasi harus gunakan truk hingga melahirkan di Warung Abidin

Lantaran masih menahan sakit, suami Rita berupaya membawa klinik terdekat di Grand Residence.

Namun, lagi-lagi jalanan tidak bisa diakses. Begitu juga ke Hermina Grand Wisata tak bisa diakses dari Setu. Alhasil Rita bersama suami berupaya kembali ke rumah.

Sesampai dekat perumahan, ia tak bisa masuk akibat banjir masih tinggi.

Alhasil Rita menunggu di rumah pemilik warung di dekat perumahan.

"Warung itu dikenal dengan nama Warung Abidin. Truk sudah pergi saat sampai rumah sakit, jadi dibantu dengan warga dan ketua RT,” kata Ketua RT 003 ini.

Sembari menunggu di warung Abidin, warga berupaya memanggil bantuan, namun bantuan itu belum datang.

Dengan penuh perjuangan, Rita melahirkan anaknya perempuan dengan selamat.

Proses lahiran bersama suaminya yang memang tidak mengerti apa-apa dan juga anak pemilik warung abidin

5. Mengungsi di Kontainer

Warga yang bermukim di Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, menjadi korban banjir sejak Sabtu (20/2/2021) lalu.

Setelah tiga hari, banjir yang diakibatkan luapan Sungai Citarum imbas jebolnya tanggul, masih belum surut dan merendam permukiman warga setinggi satu meter.

Mirisnya, karena bantuan korban banjir di Kabupaten Bekasi itu belum didistribusikan secara merata, warga terpaksa mengungsi di kontainer truk.

Warga korban banjir di Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kec Kedungwaringin Kab Bekasi terpaksa mengungsi di truk kontainer, Senin (22/2/2021).
Warga korban banjir di Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kec Kedungwaringin Kab Bekasi terpaksa mengungsi di truk kontainer, Senin (22/2/2021). (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Titin Hayati seorang pengungsi menceritakan awalnya para warga Kampung Bojong mengungsi di pinggir jalan utama pada Sabtu lalu.

Mereka mendirikan tenda secara swadaya lantaran tak ada bantuan dari Pemkab Bekasi.

Hingga kemudian, tanggul Sungai Citarum meluap, limpasan banjir pun merendam tenda pengungsian warga.

"Tadinya kita di sini (jalan), terus airnya naik lagi sampai setinggi mobil," kata Titin di lokasi, Senin (22/2/2021).

Beruntung, pemilik perusahaan truk yang berlokasi tak jauh dari titik banjir berbaik hati meminjamkan kendaraannya agar bisa digunakan sebagai tempat pengungsian.

"Akhirnya ada perusahaan ini baik kasi pinjem kontainer buat warga," kata Titin.

Titin menjelaskan ia dan warga korban banjir di Kampung Bojong sudah tiga hari tidur di dalam truk kontainer.

Hingga kini, belum ada bantuan dari Pemkab Bekasi terkait tenda pengungsian maupun kebutuhan logistik makanan.

Untuk makan sehari-hari, warga memanfaatkan stok seadanya atau beli lauk sendiri.

"Saya di sini sudah tiga malam. Dari pertama (banjir) udah dibuka (kontainer). Makanan nggak ada suplai (bantuan), karena akses jalan utama kemarin susah masuk," tegasnya.

Korban banjir mengungsi di kontainer truk, Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kec Kedungwaringin, Kab Bekasi, Senin (22/2/2021).
Korban banjir mengungsi di kontainer truk, Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kec Kedungwaringin, Kab Bekasi, Senin (22/2/2021). (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

Terdapat sekitar delapan truk kontainer yang dimanfaatkan sebagai posko pengungsian, kendaraan diparkir di dekat perkampungan yang aman dari banjir.

Truk kontainer besar yang digunakan sebagai posko pengungsian berupa trailer box berukuran besar, bagian penutup samping dibuka untuk akses masuk.

Di dalamnya, warga tampak menggelar alas berupa karpet atau tikar, bahkan sebagian di antaranya memanfaatkan truk sebagai dapur darurat.

Selain di dalam truk kontainer, warga terdampak banjir sebagian mengungsi dengan membuka tenda di pinggir rel kereta api.

Jalur KA jarak jauh tersebut diketahui saat ini berhenti operasionalnya akibat tergerusnya pondasi rel kereta api dari Kedunggedeh-Lemah Abang. (tribun network/thf/wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas