Nyaris 9 Ribu Titik Jalan Rusak DKI Diperbaiki Selama Januari - Februari 2021
Adapun rincian perbaikan jalan itu tersebar di berbagai wilayah. Jakarta Utara jadi yang paling banyak perbaikan jalan dengan 2.837 titik.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Bina Marga DKI Jakarta total sudah memperbaiki 8.998 atau nyaris 9 ribu titik jalan rusak di ibu kota pada rentang bulan Januari - Februari 2021.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, kerusakan jalan itu terjadi akibat dari air hujan berintensitas tinggi hingga tonase atau berat kendaraan serta padatnya lalu lintas.
"Kerusakan jalan lebih disebabkan karena genangan air akibat intensitas air hujan tinggi, tonase kendaraan dan tingkat kepadatan lalu lintas," kata Hari dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Adapun rincian perbaikan jalan itu tersebar di berbagai wilayah. Jakarta Utara jadi yang paling banyak perbaikan jalan dengan 2.837 titik.
Selain itu, ada 747 titik di Jakarta Pusat, 2.097 titik di Jakarta Barat, 1.269 titik di Jakarta Selatan, dan 2.048 titik di Jakarta Timur.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu, 3 Maret 2021: DKI Jakarta Berpotensi Hujan hingga Angin Kencang
Jalan yang rusak juga dibagi dalam tiga kategori seperti rusak ringan, sedang dan berat. Untuk jalan rusak ringan, cukup dilakukan penambalan menggunakan aspal dingin atau cold mix.
Sementara rusak sedang diperbaiki dengan cara tambal pakai hot mix atau aspal panas setelah musim hujan selesai.
"Jalan yang rusak ringan langsung dilakukan penambalan menggunakan aspal dingin atau cold mix dengan metode patching. Sedangkan, jalan rusak sedang diperbaiki atau ditambal dengan hot mix setelah musim penghujan selesai," tutur dia.
Sedangkan jalan rusak berat khususnya pada ruas jalur strategis dilakukan betonisasi memakai beton cepat keras atau rapid setting yang hanya butuh enam jam untuk mengeras atau kering.
"Kalau di jalan strategis yang lalu lintasnya padat seperti Jalan Marunda, Lingkar Ring Road Cengkareng, Cilincing atau Jalan S Parman dibeton dengan beton cepat keras. Itu harus segera ditangani tanpa menunggu musim hujan selesai karena enam jam sudah kering," ungkapnya.
Hari meyampaikan pihaknya terus mendata titik jalan rusak untuk bisa segera ditangani sesuai tingkat kerusakan.
"Begitu menemukan jalan rusak langsung ditindaklanjuti sesuai tingkat kerusakannya," pungkas Hari.