Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebulan Terendam Banjir, Warga Desa Pantai Harapan Jaya Muara Gembong Beraktivitas Pakai Perahu

Warga di pesisir Muara Gembong butuh pertolongan, sudah sebulan dilanda banjir dan harus mendayung perahu untuk tetap beraktivitas.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Sebulan Terendam Banjir, Warga Desa Pantai Harapan Jaya Muara Gembong Beraktivitas Pakai Perahu
Warta Kota/Muhammad Azzam
Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kab Bekasi, Jawa Barat masih terendam banjir, Rabu (3/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Warga di Desa Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi masih harus berjibaku dengan banjir.

Sudah satu bulan ini wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong itu terendam banjir.

Kondisi banjir dengan rentan waktu cukup lama bukan kali ini saja dialami.

Sebelumnya wilayah dekat laut itu kerap dilanda banjir.

Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kab Bekasi, Jawa Barat masih terendam banjir, Rabu (3/3/2021).
Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kab Bekasi, Jawa Barat masih terendam banjir, Rabu (3/3/2021). (Warta Kota/Muhammad Azzam)

Minta Pemerintah Tangani Penanggulangan Banjir di Muara Gembong

Camat Muara Gembong, Lukman Hakim meminta agar ada penanganan jangka panjang dari pemerintah.

Pasalnya, banjir terjadi buka saja karena disebabkan rob atau ketika air laut pasang.

Berita Rekomendasi

Tetapi juga karena pendangkalan sungai atau muara untuk menuju laut tersebut.

"Makanya ini harus benar-benar ada penanganan secara menyeluruh, mulai dari memperbanyak tanaman mangrove, pengurukan endapan muara maupun pembuatan tanggul," kata Lukman, pada Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19, Begini Reaksi Wagub DKI dan Wali Kota Bekasi

Lukman menyebut kerusakan tanggul jebol sungai Citarum di Desa Pantai Bahagia juga tak kunjung diperbaiki secara permanen.

Maka dari itu, wilayah tersebut kerap dilanda banjir akibat luapan Sungai Citarum dari sela-sela tanggul darurat tersebut.

"Kami sudah sampaikan ke instansi terkait untuk ditindaklanjuti, karena memang perbaikan ini wewenang dari Provinsi dan Pemerintah Pusat," ungkap dia.


2000 Warga Muara Gembong Terdampak Banjir

Sementara Sekretaris Desa Pantai Harapan Jaya, Deden Denas Febriansyah mengatakan banjir sedikitnya membuat 2.000 warga di wilayahnya terdampak.

Pihaknya berharap adanya penanggulangan banjir jangka panjang oleh pemerintah.

“Ada dua ribu warga yang terdampak banjir. Kami maunya pemerintah pusat melakukan penanganan jangka panjang mari kita duduk bersama cari solusinya agar tidak terjadi banjir setiap musim hujan tiba,” kata dia.

Baca juga: Penculikan Anak Modus Iming-iming Ikan Cupang Terjadi di Bekasi Utara 

Warga Terpaksa Harus Mendayung Perahu untuk Beraktivitas

Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi masih terendam banjir, pada Rabu (3/3/2021).

Sudah satu bulan wilayah pesisir laut Kabupaten Bekasi itu terendam banjir.

Warga terpaksa menggunakan perahu untuk melakukan aktifitas.

“Sudah satu bulan sejak awal bulan Februari. Kami mau kemana-mana susah, harus pakai perahu. Kalau yang punya kalau yang kagak ya susah pak karena kalau ke sana itu banjirnya sampai sepinggang,” kata Ayung (42) warga setempat, pada Rabu (3/3/2021).

Baca juga: 18 Tempat Usaha Disegel Satpol PP Kota Bekasi Karena Langgar Jam Operasional 

Ayung mengungkap saat ini kondisi ketinggian air berangsur mulai surut.

Dari awal ketinggian mencapai 100 centimeter, sekarang tersisa 40-60 centimter.

"Sekarang mulai surut, semoga terus surut," ucapnya.

Penyebab Banjir Karena Luapan Kali Ciherang dan Air Laut Pasang

Menurutnya, penyebab banjir dikarenakan luapan Kali Ciherang, ditambah kondisi air laut pasang.

Maka itu, ia berharap ada langkah penanganan secara jangka panjang oleh pemerintah daerah.

"Ini memang langganan, hujan engga hujan juga suka tetap banjir. Apalagi kalau hujan tambah parah, tapi kan tetap harus ada upaya penanganan jangka panjang," imbuh dia.

Ayadi (40) warga lainnya mengatakan selain karena tingginya intensitas hujan, banjir di wilayahnya juga dipicu meluapnya Kali Ciherang yang diduga dangkal sehingga aliran air menuju laut tersumbat .

Selain itu tidak adanya tanggul atau turap di sepanjang daerah aliran sungai membuat air mudah meluap saat debit tinggi.

"Di ujungnya terjadi pendangkalan sungai, jadi aliran air (menuju laut) terhambat jadi susah surutnya. Di sini (banjir) tingginya sampai tujuh puluh sentimeter,” tuturnya.

Baca juga: Risma Sulap Aset Terbengkalai di Balai Rehabilitasi Sosial Bekasi Jadi Tempat Wirausaha

Ia mengaku selama dilanda banjir banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah maupun swasta, berupa sembako maupun pakaian.

Akan tetapi, bantuan saja tidak cukup.

Dirinya bersama warga lainnya menginginkan langkah penanganan banjir di wilayah ini dari pemerintah.

"Bantuan si alhamdulillah, tapi kita kan engga mau gini terus. Harus ada solusi upaya penangananya, jadi dibiarin gini aja terus," katanya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas